Dari Alqur'an al Karim adalah firman Allah ta'aalaa:
1)"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar"QS An Nisa':9.
(anak-anak yang lemah )
a). Dalam Iman dan Ilmu mereka selaku sarana yang mengantar pada ketinggian derajat mereka (QS al Mujadilah:11)
b). Sebab mereka menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan syahwat (QS Maryam:59)
2)"... Akan tetapi (Dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya"QS Ali Imran:79.
(Rabbaani) bahasa ini dinisbatkan kepada bahasa Ar Rabb di luar qiyasnya sebab orang tersebut mengenal Tuhannya (Ar Rabb) sekaligus selalu taat kepadaNya.
Dikatakan bahwa Rabbaani adalah seorang yang mentarbiyah (mendidik) manusia ilmu-ilmu dasar (kecil) sebelum ilmu-ilmu yang besar di mana dia berakhlak sebagaimana akhlak Allah dalam urusan tarbiyah.
Disebutkan pula bahwa Rabbaani ialah seorang yang mendidik manusia dengan ilmu, amal, semangat dan mencontohkan kepribadiannya.
Hal-hal tersebut berdiri di atas dua dasar:
a)Mengajarkan Alqur'an (karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab). Karena inilah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memiliki perhatian besar terhadap pengajaran Alqur'an khususnya bagi anak-anak kecil. Ini adalah tingkatan bagi pemula (al Mubtadi)
b)Mengkaji Alqur'an (dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya) artinya membaca Alqur'an dengan pelan agar bisa menghafal atau merenungi maknanya. Dari sini bisa dimengerti bahwa bahasa mempelajari (Ad Dars) lebih spesifik daripada bahasa yang pertama (Ta'lim). Bahasa Ad Dars juga menuntut adanya kondisi betul-betul memahami dengan kuat (Tamakkun). Ini adalah tingkatan bagi seorang yang telah berada di tingkatan atas (al Muntahi) karena Alqur'an adalah ensiklopedi dan gudang pengetahuan pertama kali yang dikenal oleh manusia.
Pinsip ini memberikan faedah:
1. Mengarahkan anak-anak untuk meyakini sesungguhnya Allah adalah Tuhan mereka dan bahwa Alqur'an ini adalah firmanNya
2. Meresapnya ruh Alqur'an ke dalam hati mereka dan bersinarnya cahaya Alqur'an dalam hati, pemahaman dan indera mereka.
3. Mentalqin mereka Aqidah Alqur'an sejak usia dini
4. Mereka akan tumbuh berkembang dalam kecintaan kepada Alqur'an dan memiliki ikatan dengannya; menjalankan perintah-perintahnya, menjauhi larangan-larangannya, berakhlak dengan akhlaknya serta berjalan sesuai manhaj-manhajnya sehingga mereka tumbuh di atas fitrah dan berikutnya cahaya-cahaya hikmah akan menerangi hati mereka sebelum dikuasai oleh hawa nafsu dan sebelum hati menjadi hitam oleh kotoran-kotoran maksiat dan kesesatan sebagaimana dikatakan dalam syair:
"Datang kepadaku keinginan kepadanya sebelum aku mengerti apakah sebenarnya keinginan itu Keinginan itu akhirnya mengenai hati yang kosong sehingga melekat begitu kuat".
3)"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu" ini memberikan isyarat Manhaj Rabbaani dalam mendidik generasi seperti dalam rumus ini:
Allah
Dari Hadits Nabawi adalah sabda Beliau shallallahu alaihi wasallam
"Pokok ilmu ada tiga macam sedang selain itu adalah fadhl; yaitu ayat muhkamah, sunnah qa'imah, dan hukum warisan yang adil"(HR Abu Dawud Ibnu Majah Hakim dari Ibnu Amar bin Ash ra. Hadits shahih/ lihat Faidhul Qadiir 4:386)
(Muhkamah) artinya jelas tak ada samar sama sekali (qa'imah) artinya tetap dan langgeng, terjaga dan terus diamalkan (adilah) artinya adil dalam pembagian.
(fadhl): - yang jamaknya adalah fudhuul yaitu sesuatu yang tiada kebaikan di dalamnya sehingga orang yang sibuk dengan sesuatu tak berguna disebut fudhuulii
- atau jamaknya fadhaa'il yaitu sesuatu yang ada kebaikan di dalamnya dan memang dianjurkan
Blogger Comment
Facebook Comment