قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
أَلَا كُلًّكُمْ رَاعٍ. وَكُلًّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ... (رواه مسلم)
Rosululloh bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin (penjaga yang dipercaya), dan setiap kalian akan ditanyakan tentang kepemimpinannya" -makna hadits- (HR. Muslim)
Tidak diragukan lagi, dalam perjalanan hidup manusia yang singkat. Keteraturan dan keseimbangan adalah 2 hal yang tidak boleh lepas walau sedikitpun, dan dalam keadaan seremeh apapun. Sifat dasar dan kelemahan manusia yang selalu ingin nyamanlah yang menuntut ini semua. Karena tak ada istilah senang tanpa adanya perjuangan. Sebagaimana tak ada surga yang didapat dengan bermalas-malasan.
Oleh karena itulah, Alloh memberi petunjuk kepada manusia berupa aturan-aturan dan disiplin hidup dalam bentuk agama Islam. Dengan harapan, agar manusia bisa mencapai apa yang menjadi tuntutan mereka dalam hidup, yaitu kebahagiaan dan rasa nyaman.
Dan Alloh Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan kita Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan segala kesempurnaan milikNya, berkeinginan melatih dan mengajarkan kita tentang agamaNya, melalui seorang utusan yang agung, Rosululloh Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam.
Sosok manusia pilihan nan sempurna. Manusia yang layak ditiru, dari segala ucapan, tingkah laku, bahkan setiap gerak-geriknya yang tanpa cela. Yang secara tidak langsung, Alloh hendak menunjukkan kepada kita, bahwa kehidupan manusia yang berjamaah dan terorganisir, memerlukan sebuah kepemimpinan. Membutuhkan seorang sosok yang mampu mengatur, mengkondisikan, mengendalikan dan mengarahkan umat menuju tujuan yang diridloi olehNya. Layaknya seorang nahkoda, yang akan selalu membawa penumpangnya berlabuh di pulau bahagia.
Untuk itulah saudaraku, kepemimpinan dan manajemen menjadi suatu hal yang mau tidak mau harus kita pelajari dan kuasai, sebagai bekal meneruskan perjuangan kekasih kita, Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam.
Adapun berbicara tentang Fungsi, kepemimpinan memiliki banyak fungsi yang membutuhkan penguasaan yang lama. Untuk itulah, dalam hal ini penulis mencoba mengambil intisari dari beberapa fungsi kepemimpinan yang dirasa penting untuk didahulukan. Di antaranya:
1. Fungsi perintis
Setiap muslim di sekitar kita, diciptakan Alloh dengan kemampuan dan kelebihan yang berbeda2. Untuk itulah dibutuhkan
seorang pemimpin yang mampu menghimpun mereka dan memberikan pandangan jalan sebuah tujuan untuk diperjuangkan bersama-sama. Karena suatu hal yang dilakukan secara berjamaah, tentu jauh lebih baik daripada dilakukan secara personal.
2. Fungsi penyelaras
Untuk melaksanakan idealisme, tentunya tidak akan berlepas begitu saja dengan realita yang terjadi di lingkungan sekitar. Tidak setiap anggota dalam sebuah organisasi, memiliki kesadaran dan kemampuan merasa yang sama. Oleh karena itulah, dalam kondisi ini, dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu memahami kondisi tiap anggotanya hingga hal yang terkecil. Mengerti perasaan tiap anggota, mengayomi mereka dan berempati dengan keadaan yang ada dalam diri mereka. Sehingga dengannya kita bisa membuat tata kelola kerja yang kondusif dan selaras serta diterima semua pihak.
3. Fungsi pemberdaya
Setiap anggota dalam sebuah organisasi, pastilah memiliki batasan kemampuan yang tidak mampu mereka lewati. Fungsi pemimpin dalam hal ini, berusaha mengembalikan, menghargai kemampuan mereka. Berusaha membuatnya merasa bermanfaat, sehingga dengannya ia akan berusaha terus meningkatkan kemampuannya sebaik mungkin dalam setiap kesempatan.
4. Fungsi panutan
Dan fungsi pemimpin yang penulis rasa paling penting untuk diperhatikan, adalah berusaha menciptakan diri pribadi menjadi figur yang dibanggakan, dihormati bahkan figur yang berusaha ditiru oleh orang lain. Melakukan terlebih dahulu dan mengistiqomahkan segala apa yang diperintahkan dan diarahkan pada anggota sebelum disampaikan. Hingga dengannya ia akan terstempel secara otomatis sebagai figur pemimpin yang disukai, bukan pemimpin yang dimusuhi.
Adapun beberapa manfaat yang bisa tercipta dengan fungsi pemimpin sebagai panutan yaitu,
Penumbuh semangat dalam diri anggota, bisa mempercepat perubahan, terciptanya situasi akseleratif ke arah yng lebih baik
Pemupus keraguan dan ketidak yakinan dalam diri anggota, dan menumbuhkan self confident saat akan melakukan sebuah aktifitas.
Mempermudah masuknya nilai-nilai yang disampaikan sang pemimpin secara kuat, bahkan mengkristal dengan kokoh dalam diri anggota.
Tidak bingung dalam mencontoh banyaknya figur dalam kehidupan. Fokus dalam meniru figur yang secara tidak langsung telah diciptakan sang pemimpin.
Nah, saudara-saudaraku, seorang muslim sejati adalah muslim yang siap memimpin dan siap dipimpin. Tak layak bagi setiap muslim yang bermimpi menjadi muslim sejati hanya tunduk pasrah dalam situasi terpimpin. Sudah saatnya bagi kita untuk berusaha bangkit memimpin. Setidaknya menjadi pemimpin bagi diri pribadi dan keluarga. Karena sabda Rosul tak pernah salah saudaraku... Setiap insan, memiliki tanggungjawab meski itu sekedar untuk diri dan keluarganya.
Bangkitlah saudaraku, la takhof wa la tahzan. Alloh dan Rosul selalu bersama kita.
Wallohu a'lam...
Blogger Comment
Facebook Comment