Oleh: Dandik Syaifudin
(Santri Pesma Al-Midroor/Mahasiswa
Fak. Teknik UNTAG Surabaya)
Masjid
Nasional Al-Akbar Surabaya, masjid terbesar di Jawa Timur ini dibangun di Surabaya
bagian selatan. Masjid terluas kedua di Indonesia ini tampak megah dan indah. Posisi masjid
berada di samping Jalan Tol Surabaya-Porong.
Ciri yang mudah dilihat adalah kubahnya yang besar didampingi 4 kubah
kecil yang berwarna biru serta memiliki satu menara
yang tingginya kurang lebih 99 meter. Masjid dengan luas 22.300 meter persegi
ini sangat menarik dikunjungi terlebih saat bulan Ramadhan.
Sore itu
tepat di hari keenam bulan Ramadhan, saya berkesempatan pergi ke masjid al-Akbar untuk shalat maghrib, isya’ dan sekalian tarawih di sana.
Jam menunjukkan pukul 16.30 ketika saya bersama seorang teman berangkat dari
kediaman. Setelah kurang lebih dua puluh
menit perjalanan, kami sampai di jalan depan pintu gerbang utama masjid Al-Akbar. Kami memerlukan waktu yang cukup lama untuk memarkir kendaraan, karena
antrian panjang kendaraan yang parkir di halaman masjid. Untuk mendapatkan karcis parkir cukup dengan mengeluarkan ongkos seribu rupiah.
Karena waktu
buka puasa masih kurang setengah jam lagi, kami jalan-jalan menuju bazaar Ramadhan yang ada di depan masjid. Stand bazaar sangat ramai, ada
stand makanan dan minuman, pakaian, bahkan alat kebutuhan rumah tangga seperti
kompor juga ada. Selain stand yang berjejer, Tepat di depan gerbang utama
terdapat juga sebuah panggung kecil yang setiap malam selama bulan Ramadhan digunakan
sebagai tempat acara yang di adakan pihak masjid.
doc. Lazis |
Qari’ melantunkan suara merdunya pertanda adzan maghrib akan segera tiba. Kami menuju ke masjid. Di salah satu sudut dalam masjid terlihat ada banyak orang yang duduk berjejer. Terlihat itulah antrian untuk mendapatkan takjil yang diberikan pihak masjid. Dalam hal ini ada dua tempat antrian, sudut sebelah kanan untuk putra dan sebelah kiri dalam masjid untuk putri.
Segelas air
mineral dan lima butir kurma yang terbungkus rapi diberikan oleh panitia kepada
setiap orang yang mengantri,
termasuk juga kami. Tak lama kemudian adzan maghrib berkumandang dan dengan diawali doa
kami pun berbuka puasa.
Seusai
menyantap takjil, sebagian orang berbondong-bondong ke ruang wudhu yang ada di
bawah masjid. Kami mengambil wudhu dan setelah itu kembali ke dalam masjid
untuk melakukan shalat maghrib. Ribuan orang telah berada dalam shaf dan iqamah
dikumandangkan oleh muadzin.
Antrian
mengular kembali terjadi di dua sudut masjid seusai shalat. Kali ini antrian
untuk mendapatkan nasi kotak.
Nasi diberikan satu persatu kepada jamaah shalat maghrib yang berada dalam
antrian. Setelah mendapatkan nasi, jamaah segera menuju tempat yang disediakan
oleh panitia untuk makan. Selama bulan Ramadhan ini, panitia masjid Al-Akbar
menyediakan nasi sebanyak dua ribu kotak setiap hari.
Kemeriahan
bulan Ramadhan di area masjid sangatlah terasa seusai shalat maghrib. Ribuan
orang berjalan-jalan di stand-stand yang ada sambil menunggu datangnya adzan
isya’. Kami sempat berbincang-bincang
dengan pengunjung yang berada di area panggung acara. Selain untuk melakukan
ibadah shalat maghrib, isya’, dan tarawih, saat kami tanya apa alasanya datang
ke masjid al-Akbar, ia mengatakan karena ingin jalan-jalan bareng keluarga. “Di sini banyak stand makanan,
ingin berbuka bareng keluarga, sekaligus jalan-jalan.“ Demikian komentar seorang bapak
yang berkunjung bersama
anak-anak dan istrinya.
Adzan
isya’ berkumandang, para pengunjung
kembali ke dalam masjid untuk shalat isya’
sekaligus tarawih. Stand-stand yang ada pun kembali sepi, tapi meski begitu, masih ada beberapa orang yang
masih melanjutkan kegiatannya di luar masjid.
Puluhan
shaf kembali terbentuk dengan rapi di dalam masjid. Petugas pengatur shaf
shalat masih sibuk mengatur dan mengarahkan jama’ah
agar menempati shaf depan yang masih kosong. Dalam hati saya berkata,
seandainya suasana masjid seusai Ramadhan selalu seperti ini setiap waktu shalat,
maka alangkah hebatnya umat Islam di negeri ini. Imam memulai takbir shalat
sehingga seisi masjid menjadi hening.
Shalat isya’
berjalan seperti pada umumnya. Seusai shalat isya’ ada ceramah agama selama lima belas menit dan kemudian
dilanjutkan dengan shalat tarawih. Di
masjid al-Akbar
ini yang berbeda dengan masjid-masjid lain adalah tarawihnya. Tarawih dilakukan
sebanyak dua puluh rakaat, tapi dengan imam yang berbeda. Maksud dari imam yang
berbeda adalah, imam berganti pada saat shalat tarawih mencapai delapan rakaat.
Jamaah yang menjalankan tarawih sebanyak delapan rakaat akan meninggalkan masjid
dan yang menjalankan tarawih dua puluh rakaat akan melanjutkan tarawih dengan
imam yang kedua. Setelah
tarawih genap dua puluh rakaat, diakhiri dengan shalat witir tiga rakaat.
doc. Lazis |
Ada dua kegiatan yang berlangsung bersamaan setelah shalat tarawih selesai. Kegiatan berlangsung di dalam dan di luar masjid. Di area dalam masjid, acara berlanjut dengan diadakannya tadarus al-Qur’an sedangkan di area luar masjid di adakan berbagai acara yang berbeda tiap malamnya. Acara di area luar masjid berpusat di panggung di depan gerbang pintu utama masjid. Tahun ini pihak masjid menyelenggarakan berbagai lomba yang di antaranya, lomba musik patrol, lomba al-banjari, lomba tartil anak, lomba hias tumpeng, lomba adzan anak, lomba qari’ remaja, dan lain sebagainya. Meskipun dua acara diadakan bersamaan, tapi panitia mengatur sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu satu sama lain.
Pada malam kami ke sana, tidak ada
lomba yang berlangsung, tapi ada tampilan lagu-lagu religi yang dibawakan oleh
sekelompok anak muda. Di sela-sela lagu yang berlangsung disisipkan pertanyaan
berhadiah
yang berisi seputar Ramadhan atau acara yang sedang berlangsung.
Tak terasa,
waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Rangkaian acara telah selesai dan stand-stand yang ada banyak
yang mulai tutup. Pengunjung mulai meninggalkan tempat acara. Kami segera
menuju tempat parkir, mengambil sepeda motor yang kami parkir, dan segera
bergegas pulang.
Sambil menikmati hembusan angin malam, saya berdoa dalam hati semoga
kemeriahan seperti ini terus berlangsung meskipun bulan Ramadhan telah usai.
Terutama kemeriahan saat shalat jamaah yang dihadiri ribuan jamaah. Semoga
suasana islami di
area masjid juga terus terjaga sampai kapanpun. Amiinn..
[]
Blogger Comment
Facebook Comment