Amal dan Harta yang Baik

الحديث التاسع والعشرون
فِيْ  الطَّيِّبِ مِنَ اْلأَعْمَالِ وَالْأَمْوَالِ
Amal dan Harta yang Baik
            Diriwayatkan dari Abu Huroiroh Radhiyallohu anh berkata : Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda : Wahai manusia, sesungguhnya Alloh dzat yang baik, tidak menerima kecuali yang baik, sesungguhnya Alloh memerintahkan kepada orang-orang beriman seperti Dia telah memerintahkan kepada para utusan, maka Dia berfirnan : “Wahai para utusan, makanlah dari yang baik-baik dan beramalah sholeh, karena sesungguhnya Alloh maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.” QS Al-Mukminun : 51. “Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Aku anugrahkan kepada kalian”. QS Al-Baqoroh :172 kemudia beliau menyebutkan seseorang yang melakukan bepergian panjang dalam keadaan rambut awut-awutan dan berdebu seraya menengadahkan kedua tangan ke langit : Wahai Tuhan, wahai Tuhan sementara makanannya haram, pakaiannya haram dan sejak kecil ia diberi makanan yang haram, maka bagaimana mungkin ia dikabulkan. ﴿
            Alloh itu Thoyyib. Thoyyib disini menunjukkan arti bahwa Alloh itu adalah al-Kudus (Maha Suci) dan ats-Tsanaa’ (selalu indah untuk di puji dan selalu baik untuk dipuji). Karena Alloh itu Thoyyib, maka Alloh juga menerima hal yang Thoyyib juga.
1.      Dengan ibadah
Amal dan Harta yang Baik
www.sekolahnusantara.com

Tapi dalam hal ini disebutkan dalam hadits yang menceritakan beberapa kelompok yang akan dipanggil pertama ketika akhirat kelak. Mereka adalah Si Alim dengan ilmunya, Si Kaya dengan hartanya, dan Si Mujahhid dengan perangnya. Ketika mereka ditanya dimanfaatkan untuk apakah hal yang mereka miliki itu, dengan berbagai alasan masing-masing mereka ungkapkan. Tapi ternyata Alloh mengatakan kepada mereka “Kadzabta “. Ternyata mereka bertiga telah Riya’ ketika di dunia. Bagi kita yang melakukan ibadah, lihatlah Alloh. Dan jangan melihat ibadah kita.
            Begitupun masalah sholat. Bicara khusu’ dalam sholat sangatlab berat. khusu’ dalam sholat diibaratkan sowan dihadapan Alloh. Jika sudah bisa mencapai 1/10 % kesempurnaan sholat saja itu sudah di bilang baik “untung-untungan”.
2.      Dengan hartanya.
Harta adalah termasuk dari nikmat yang telah di berikan Alloh ketika di dunia. Maka wajiblah untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan-Nya. Syukur itu bukan melihat nikmatnya, tapi lihatlah Alloh yang memberi nikmat dengan semangat melihat Alloh.
            Thoyyibat bisa bermakna halal. Bukan bermakna umum yang selama ini menjadi anggapan masyarakat yaitu bermakna enak, lezat, dll. Dalam QS.Al-Maidah : 88 sudah di jelaskan bahwa. “Pilihlah makanan yang berkualitas dan halal”. Makanan enak dan lezat sangatlah tidak menjamin itu adalah makanan yang berkualitas. Bahayanya lagi kalau ternyata makanan itu malah menghantarkan kepada sesuatu yang berdosa karena keharamannya.
            Makanan adalah temasuk yang tidak bisa dipisah dari kehidupan manusia, karena itu termasuk dalam Ghorizatul Baqo’ (naluri memenuhi kebutuhan hidup). Masalah makan juga jangan hanya sekedar makan, tapi carilah yang halal.
            Alloh senang jika seorang diberi nikmat dan diperlihatkan untuk apa nikmat itu digunakan, bukan malah membakhili diri sendiri. Perkara yang seperti ini belum bicara tentang zuhud. Makna zuhud adalah mengambil secukupnya dari apa yang dimiliki. Thoyyibat secara syara’ bermakna hal yang menyenangkan Alloh juga bermakna hal-hal yang halal, makanan bergizi. Tapi mengimbangi bagaimana agar tidak berlebihan dan bisa menjaga makanan tersebut. Pentingnya makanan bergizi adalah salah satunya untuk menjaga kesehatan. Begitupun ada rahasia Alloh, ada penyakit pasti ada obatnya. Terkucuali penyakit AIDS. Mengapa tidak ada obatnya, karena awalnya dari perbuatan zina. Dan ada juga penyakit yang tidak bisa disembuhkan, yaitu pikun… penyembuh adalah Alloh, maka dalam hal ini tidak ada istilah alternative. Urusan kehalalan memang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, karena akhirnya mengejar berkah dalam hidup.
“Orang hidup itu butuh keberkahan”
Catatan Taklim Oleh
Fathiyah Insani Ummu Alifah
Kitab : Jalaul Afkar
Ma’had Nurul Haromain Lin Nisa’



Share on Google Plus

About Ma'had Al Inshof Al Islami

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment