Oleh Ust Syihabuddin Syifa
Bila kita arif, mungkin kita akan menyadari betapa potensi kita untuk mengenal dan mencintai alloh belum direalisasikan secara optimal. Alasannya tentu beraagam bisa jadi karena kita terlalu larut dalam rutinitas kesibukan apalagi bila aktifitas keseharian tidak disinari pelita ilahi, akhirnya hati menjadi kotor.
Padahal hati merupakan aset berharga bagi setiapmanusia dalam megenal dan menjalin hubungan dengan Alloh. Bila kita tidak waspada banyak sekali debu yang mudah meletak pada dindingnya yang bening itu, seperti:
Riya, Sombong, Meremehkan orang lain, dengki dll
Untuk menjaga kualitas kita harus memebersihkannya dengan 3 hal:
1. Latihan kejiwaan . Aspek ini yang diatur dalam konsep maqom maqom (al maqomat) ada maqom taubat, sabar, tawakal, ridlo, qonaah syukur mahabbah da ma'rifat.
Untukmenggapai maqom maqom ini memulai menerapkan nilai sufistik tersebut daam keseharian sehari hari, sangat bagus bila dibimbing oleh seorang guru.
2. Laihan menjaga konsisitensi (istiqomah) dalam beribadah. Termasuk didalamnya memeprbanyak wirid wirid dan dzikrulloh. Wirid wiwrid salah satu fungsinya adalah mencerahkan hati dan menghilangkan watak, sifat tak terpuji dalam proses pengamalannya .
Dzikrulloh juga berarti melakukan perbuatan perbuatan baik fardlu maupun sunnah speerti setiap hari ada waktu untuk tilawatil quran, baca sholawat, Menghadiri kajian kajian keislaman (ngaji) dan berdakwah.
Karena yang terpenting dalam dzikrulloh adalah membebaskan diri dalam lalai dan lupa kepada Alloh. Sehingga menurut seorang tabiin agung, Said bin Jubair: Setiap perbuatan yang didermabaktikan untuk Alloh adalah termasuk berdzikir( Lihat Assayyid Muhammad bin Alawy al maliki Al AHsany dalam kitabnya Fisbilil Huda war Rosyad Halaman 23, Juga Lihat Fauzi Syanqron : At Taqorub Ilalloh Halaman 3)
3. Berpuasa, puasa yang bukan sejedar menahan haus dan lapar , tapi puasa dari segala kecenderungan nafsu dan akhlak akhlak tercela. Jadi unntuk mengoptimalkqn fungsi ruhani (hati) kita harus intens mengusahakan ketiga hal tersebut secara terus menerus.
Dalam ilmu taawuf, kesungguhan diri ini disebut مجاهدة النفس (Mujahadatun nafsi).
Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam bersabda:
المجاهد من جاهد نفسه
"Mujahid (orang yang bersungguh sungguh) adalah orang yang bermujahadah terhaap dirina " (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Memang upaya untukmembersihkan jiwa (tazkiyatun nafsi) sejak dini mesti dilakukan agar tidak terlena dengan bangga diri (ujub) dan penyakit penyakit hati yang lain. MEreka yang bersungguh sungguh dengan niat dan ketulusan akan ditunjukan jalan jalan Alloh, dalam surat Al Ankabut ; 69 Alloh berfirman
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.
disamping ketiga ahal diatas , kita harus mengenal sifat sifat syetan agar tak terjerumus godaan godaannya , di antaranya disebut dalam al quran.
1. Tipu daya :(al baqoroh;120)
2.NEnbawa kergian: (al Baqoroh ;119)
3.PErmusuhan emosi : (al maidah;90)
4.Melalaikan:(Al Ana'am;43)
4.Melalaikan:(Al Ana'am;43)
5.Membuat fitnah:(Al A'rof;23)
6.Imajinasi khayal : (Al Arof ; 27)
7.Menciptakan kepengecutan sosial:(yusuf:100)
8.Merekayasa dengan keindahan amal:(An Nahl;63)
9.Menciptakan keraguan:(Thoha;20)
10.Kemubadziran:(Al An'am;112)
11.Memberikan harapan kosong:(Al Hajj;52)
12.Menghalangi jalan ilahi: (al Ankabut;38)
13.Pendorong riba: (Al Baqoroh;275)
Untuk mengenal tipu muslihatsyetan bisa dilihat di kitab Tasawwuf seoerti "Ihya ulumiddin Imam ghozali" atau Mukhtashornya. Bila ingin lebih ringkas, baca karangan karangan Imam Abdulloh Bin Alawy Al Haddad.
Saudara saudara yang mulia
Kemelut psikologis yang melanda ummat dewasa ini merupakan rentetan dan antitas moral yang sedangmengalami keburaman. Akibat moral luhur tidak lagi menempati sentra perilaku sehari hari. Bagi pribadi muslim , pembentukan dan pendidikan karakter budi (Tarbiyatul Akhlak) Harus diutamakan.
Kecerdasan motorik biasa tidak menjamin generasi manusia selamat dari kemelut yang muncul dalam diri qn komunitas sosialnya. Untuk itu harus ada penjernihan yang tegas, mana yang hak dan mana yang bathil. Mana yang etis mana yang tidak.
Penjernihan ini bertujuan Menggapai kebersihan hati. Jika tidak maka akan terjadi pergesran nilai nilai suci yang luhur kedalam dunia semu , artififsial,profan,dan serba manipulatif yang akibatnya memalingkan kehidupan ummat mukmin dari eksisitensinya.
Fakta inilah yang membalik kebenaran ajaran yang dicontohkan dan diteladankan oelh Rosululloh melalui akhlak universal dalam Al Qur'an dan As Sunnah. Dan inti ajaran tersebut adalah melapangkan jalan menuju kemuliaan dihadapan Alloh yang bisa kita gali dari para Ulama Salaf yang sholih.
Tradisi mereka, para ulama ulama tersebut berkonsentrasi pada penyucian hati dari kotoran kotoran duniawi, hasrat syaithoniyyah dan nafsu afsu yang rendah.
Akhirnya mari kita renungkan firman Alloh surat Al Isro';25
رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ إِن تَكُونُواْ صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلأَوَّابِينَ غَفُورًا
Indonesia: Tuhanmu
lebih mengetahui apa yang ada dalamhatimu; jika kamu orang-orang yang
baik, makasesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yangbertobat.
Ayat ini mengandung dua hal untuk menyempurnakan jati dirinya
1. Kesholihan diri (Sholahun Nafsi) Yang ditunjukkan ayat
رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ
2. Upaya mencapai kesholihan dengan banyak kembali pada Alloh yang ditunjukkan bagian ayat
فَإِنَّهُ كَانَ لِلأَوَّابِينَ غَفُورًا
Maka mari kita betaubat dan banyak membaca Istighfar dalam rangka Menggapai Kebersihan hati.
Blogger Comment
Facebook Comment