Berucap Baik Berbuat Baik

Berucap Baik Berbuat Baik

Mengamati realitas moral umat manusia pada dewasa ini, khususnya para remaja dan anak-anak muda, tentu kita dengan mantap memutuskan bahwa kerusakan moral  yang terjadi telah sampai pada tingkat fitnah agama yang bernama Fitnah Duhaima’ , fitnah di mana terjadi darah, harta dan kemaluan bebas diperjual belikan.  Atau kita telah memasuki Zaman al Harj, zaman campur aduknya kebaikan dan keburukan. Bagi insan beriman hal demikian adalah sebuah masalah besar yang menguji kekuatan dan ketangguhan iman. Pada masa seperti ini, menjadi orang baik semakin sulit. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda:

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيْهِمْ عَلَى دِيْنِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

"Akan datang kepada manusia suatu masa saat ada orang di antara mereka yang teguh memegang agamanya maka ia seperti menggenggam bara" (HR Turmudzi no 2361)

Berucap Baik Berbuat BaikSeperti halnya segala penyakit pasti ada obatnya, maka demikian pula halnya dengan masalah yang berupa ujian-ujian beragama. Bagi kita yang menginginkan keselamatan bagi diri kita dan anak-anak kita dari kerusakan moral maka sebenarnya ada banyak pula solusi yang sudah disiapkan Alloh. Di antara solusi itu yang bisa dan mudah dilaksanakan adalah mentradisikan ucapan yang baik dalam lidah kita. Dalam Alqur’an, ucapan yang baik muncul dengan bahasa al kalim at thoyyib, al qoul  at thoyyib , qoulan sadidan, dan ahsanu qoulan yang bila dicermati pasti bahasa-bahasa ini disebutkan bersama bahasa amal sholeh yang maknanya bahwa dengan ucapan yang baik seseorang akan dibimbing oleh Alloh bisa berbuat baik yang berarti ia selamat dari keburukan. Jadi ucapan yang baik adalah sebuah kontrol moral yang sangat efektif sebagaimana difirmankan Alloh: 

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ...

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Alloh dan hendaknya mereka mengucapakan yang baik niscaya Alloh akan memperbaiki bagi kalian amal-amal kalian dan mengampuni bagi kalian dosa-dosa kalian…” (QS al Ahzab:70-71).
Ucapan baik yang harus menghias lidah kita adalah:

  1. Laa ilaaha illalloh, selaku bacaan dzikir yang paling utama 
  2. Bacaan Alqur’an. Jadi membaca Alqur’an bukan semata-mata karena pahala, tetapi juga terkait dengan keyakinan kita bahwa membaca Alqur’an berarti mengucapkan yang  baik yang artinya kita membangun system control diri dalam diri kita. Apalagi telah dikatakan bahwa Alqur’an adalah solusi. 

“Ingat, akan ada fitnah” aku bertanya: “Wahai Rosululloh, apakah jalan keluar (Makhroj) dari fitnah itu?” Beliau bersabda,”Kitab Alloh, di dalamnya ada berita segala sebelum kalian,  kabar (apa yang terjadi) setelah kalian, hukum apa yang ada di antara kalian. Ia (Kitab Alloh) adalah pemisah, bukan permainan… Barang siapa yang mencari petunjuk pada selainnya maka Alloh pasti menyesatkannya. Ia adalah tali Alloh yang kokoh. Ia adalah dzikir yang mulia. Ia jalan yang lurus. Ia (penuntun) keinginan–keinginan (agar) tidak melenceng (dari kebenaran). Lisan–lisan tidak repot dengannya. Ulama tidak pernah merasa kenyang darinya. Ia tidak usang karena seringnya diulang-ulang. Keajaiban–keajaibannya tidak pernah habis.  Ia yang ketika Jin mendengarnya senantiasa berkata, “Sesungguhnya kami mendengar Alqur’an sebagai keajaiban yang menunjukkan kepada kebenaran”(QS al Jin: 1 -2). Barang siapa berkata dengannya maka dia benar. Barang siapa yang mengamalkannya maka dia diberi pahala. Barang siapa memutuskan dengannya maka dia adil dan barang siapa yang mengajak kepadanya maka dia menunjukkan kepada jalan yang lurus” (HR Turmudzi no 3070).

Baca Artikel Lainnya : "Hikmah Dibalik Masjid Shanke Yadeem"


Inilah di antara hikmah mengapa Rosululloh shollallohu alaihi wasallam mendidik umat agar senantiasa dekat dengan Alqur’an dengan memberikan dorongan agar Alqur’an dibaca tuntas dari mulai alfatihah hingga albaqoroh. Agar sebagian surat-surat Alqur’an dibaca pada setiap malam atau pada hari-hari tertentu. Surat al Kahfi misalnya yang diajarkan oleh Baginda Rosululloh shollallohu alaihi wasallam supaya dibaca pada setiap hari jum’at. Beliau bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمْعَةِ فَهُوَ مَعْصُوْمٌ إِلَى ثَمَانِيَةِ  أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ فِتْنَةٍ وَإِنْ خَرَجَ الدَّجَّالُ عُصِمَ مِنْهُ

“Barang siapa membaca surat al kahfi pada hari jum’at maka ia terjaga dari segala fitnah sampai delapan hari kemudian. Jika pun Dajjal keluar niscaya ia terjaga darinya”(HR al Hafizh Dzhiyauddin al Maqdisi dari Ali ra)
    3. Bacaan Sholawat Nabi, Istighfar, al Asma’ul Husna dan seluruh bacaan-bacaan yang diajarkan oleh Rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Sungguh kita patut berterima kasih dan berdo’a semoga Alloh membalasnya dengan kebaikan berlipat-lipat ganda kepada Imam Abdulloh bin Alawi al Haddad yang mengumpulkan bacaan-bacaan yang warid dari Rosululloh shollallohu alaihi wasallam dalam suatu kumpulan  seperti  al wird al lathif dan al Hishnu al Hashin yang kemudian terkenal dengan Rotib al Haddad. Dan juga kepada Imam al Hasan al Banna yang membuat kumpulan dzikir dan wirid yang kemudian diberikan nama al Ma’tsuuroot. Maka sesungguhnya apa yang beliau berdua lakukan ini termasuk dalam kategori bid’ah hasanah. Tanpa kumpulan-kumpulan semacam ini barang kali khalayak tidak banyak mengenal dan mengamalkan bacaan-bacaan yang diajarkan secara langsung oleh Rosululloh shollallohu alaihi wasallam.
Sangat disayangkan jika kemudian sebagian kelompok kaum muslimin, semoga Alloh memberikan petunjuk kepada kita,  membatasi  ucapan yang baik hanya pada Laa ilaaha illallohu dan membaca Alqur’an dengan dalih tidak ada yang lebih utama dari keduanya.Hal demikian ini secara langsung  adalah menafikan hadits-hadits Rosululloh shollallohu alaihi wasallam tentang keutamaan  bacaan-bacaan yang diajarkan oleh beliau. Atau bahkan menafikan ajaran kitab suci Alqur’an yang juga mendorong supaya manusia memperbanyak memohon ampunan kepada Alloh dengan membaca Istighfar.
    4.  Ucapan yang baik. Ucapan yang baik memiliki kriteria salah satunya jujur. Untuk bisa berbuat baik dan terhindar dari keburukan moral, berkata jujur menjadi suatu pilihan yang tidak bisa ditawar. Karena jika tidak jujur maka berarti kita berbohong. Sementara  Rosululloh shollallohu alaihi wasallam telah mengingatkan: “Tetapilah oleh kalian kejujuran, sebab kejujuran menuntun  kepada bisa berbuat kebaikan…Waspadailah oleh kalian kebohongan, sebab kebohongan menuntun kepada perbuatan nista…” Muttafaq alaih.
Ketika seseorang sudah tidak bisa lagi mengontrol ucapan sehingga berbelok-belok ke sana kemari. Dari satu kedustaan kepada kedustaan lain. Berkelana dalam ghiibah (menggunjing) dan mengadu domba maka sebenarnya ia telah menggali lubangnya sendiri. Barang kali bukan lubang kematian, tetapi justru lebih berbahaya yaitu lubang kehancuran akhlak dan buruknya perilaku. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda:

لاَيَسْتَقِيْمُ إِيْمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ قَلْبُهُ وَلاَيَسْتَقِيْمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ لِسَانُهُ

“Tidak lurus iman seorang hamba sebelum lurus hatinya. Dan tidak lurus hatinya sebelum lurus lidahnya” HR Imam Ahmad.

Dalam sebuah hadits disebutkan yang artinya: "Kala anak Adam memasuki waktu pagi maka seluruh anggota tubuh memberikan peringatan kepada lidah: “Takutlah kepada Alloh tentang kami karena sesungguhnya terserah dirimu; jika kamu lurus maka kami lurus, dan jika kamu bengkok maka kami pun bengkok”." HR Turmudzi.

Jadi ucapan adalah petunjuk perbuatan, bukan sebaliknya. Maka bagi kita para orang tua yang mendamba dan berharap anak-anak kita diselamatkan oleh Alloh dari fitnah kerusakan moral, maka keempat poin di atas menjadi salah satu materi wajib yang harus diberikan kepada mereka. Jika iklim keluarga tidak kondusif untuk itu semua maka marilah kita mencari untuk mereka instansi pendidikan yang menjadikan al kalim at thoyyib sebagai kurikulum wajib. Wallohu A’lam, Ya Alloh berikanlah pertolongan!.

Share on Google Plus

About tdmenha pujon

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment