Esensi Istighfar dan pengakuan.



Oleh ibnu Alwan
Di dunia tidak ada manusia yang tak pernah melakukan kesalahan.
Tak ada juga manusia yang mendapat jaminan akan selalu terhindar dari segala dosa dan kemaksiatan.
Yang mendapat jaminan akan penjagaan dari semua kemaksiatan hanyalah para Nabi dan Rosul.

Manusia mempunyai naluri akan kenikmatan, merasakan kebahagiaan, dan juga hidup tenang.
Semua itu tidak hanya diperoleh dari kekayaan materi berupa uang ataupun tahta kerajaan yang hanya bersifat materi saja.
Lebih dari itu, stabilitas rohani dan kejiwaan justru sangat diperlukan, karena seseorang seseorang diciptakan dalam naluri selalu menerima kebaikan, yang pastinya akan gundah dan resah tatkala melakukan kesalahan.

Sang pencipta tidak tinggal diam dalam menjaga semuanya yang dibingkai indah dalam agama yang sempurna, sehingga semua yang ada akan mengerti akan totalitas sebagai hamba.
Serta selamat dari pekatnya keputus asaan yang melanda umat manusia.

Manusia perlu sugesti keyakinan bahwa sebesar apapun kesalahan dan dosa kita, jika menghadap dengan taubat serta penyesalan maka Tuhan_pun akan mengampuni dosa kita.
Betapa besar kemaksiatan yang dilakukan maka pintu taubat juga sangat luas dibukakan.

Ini sebuah anugerah yang sangat agung tiada tara untuk umat manusia.
Manusia - manusia suci seperti para Nabi telah memberi contoh tauladan, meski beliau dijaga dari segala kemaksiatan, akan tetapi dalam sehari tiada kurang dalam menyatakan taubat dan permohonan maaf tidak kurang dari seratus kali diungkapkan.

Agama nan indah, sebagai umat Rosulullah Muhammad juga sangat indah.
Bagaimana tidak, kesalahan sebesar apapun hanya perlu sebuah pengakuan dan taubat kepada Tuhan.
Dan itupun akan menjadikan ketenangan serta dampak yang sangat indah dalam kehidupan.

Dengan mengucap istighfar, memohon ampun atas kesalahan disitu Allah menyiapkan dan menjanjikan berjuta kebaikan dan keindahan.
Tertahannya hujan, bisa dikarenakan dosa yang menumpuk disuatu daerah itu.
Kemelaratan, kemiskinan, paceklik yang berkepanjangan disebabkan karena jauhnya suatu komunitas lingkungan dari sebuah pengakuan.

Dalam kata mutiara arab mengatakan : " Sebuah pengakuan akan memadamkan murka Tuhan ".
Begitu agung esensi nilai dari pengakuan dan taubat atas kesalahan.
Yang semua terbingkai dalam susunan istighfar permohonan ampunan kepada Tuhan.

Tidak hanya itu, Tuhan menjanjikan kebahagiaan dunia akhirat serta keberuntungan bagi yang banyak mengucapkan istighfar.
Para ulama mengumpulkan diantara faedah dan kemanfaatan bagi kehidupan dunia akhirat yang diantaranya :
- Terhapusnya dosa.
- Tersimpannya cacat dan kesalahan.
- Lancarnya rizki.
- Selamat akhlak dari perbuatan jelek.
- Penjagaan harta dan tergapainya cita - cita.
- Mengalirnya barokah dalam harta kekayaan.
- Dekatnya seseorang dengan Tuhannya.
- Melapangkan dada dari segala kegundahan dan kesedihan.
Menghilangkan kefakiran dan kemelaratan.

Manfaat begitu besar, tiada lain semua adalah anugerah Tuhan yang disiapkan untuk hamba_Nya .
Kasih sayang Tuhan kepada para hamba_Nya.

Bahkan Tuhan menyiapkan waktu khusus dalam bingkai bulan untuk memperbanyak bacaan istighfar.
Dengan janji agungnya imbalan.
Yaitu bulan rojab sebagai ajang menghadap kepada Tuhan, pengakuan atas segala kesalahan.

Rojab tinggal beberapa hari lagi, berapa istighfar yang kita baca dibulan ini.
Perlu kembali intropeksi diri akan amalan yang kita lakukan selama ini.
Sehingga kita menuai anugerah yang besar yang telah disiapkan Tuhan sebagai jamuan untuk para hamba_Nya.

Semoga kita semua menggapai anugerah yang telah disiapkan.
Dan mendapat taufiq untuk mengisi dengan segala taat dan kebaikan.

Allohumma baarik lanaa fii rojab wa sya'ban, wa ballighnaa romadlon.
Allohumma ighfirlii warhamnii wa tub alayya.

" Selasa 25 Rojab 1434 H, Ribath jawa misfalah makkah al - mukarramah
Share on Google Plus

About shfm

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment