الْغُرُوْرُ
فِى الْمُسْلِمِيْنَ
بسم
الله الرحمن الرحيم
قَالَ اللهُ
تَبَارَكَ وَتَعَالى: (يُنَادُوْنَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَّعَكُمْ قَالُوْا بَلَي
وَلكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ
وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّي جَاءَ أَمْرُ اللهِ وَغَرَّكُمْ بِاللهِ
الْغَرُوْرُ) الحديد:14.
وَصَفَ اللهُ
تَعَالى فِى هذِهِ الْآيَةِ الْمُنَافِقِيْنَ كَمَا وَصَفَ لِوُقُوْعِ الْغُرُوْرِ
فِى أَنْفُسِهِمْ فَمَنْ ظَنَّ أَنَّهُ عَلَى خَيْرٍ فِى الْعَاجِلِ أَوْ فِى
الْآجِلِ عَنْ شُبْهَةٍ فَاسِدَةٍ فَهُوَ مَغْرُوْرٌ لَا مَحَالَةَ
وَالْحَقِيْقَةُ أَنَّهُ لَا سَبِيْلَ إِلَى الْأَمْنِ فِى حَيَاةِ الْمُسْلِمِ
وَكَيْفَ يَأْمَنُ وَالْخَلِيْلُ إِبْرَاهِيْمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَقُوْلُ:
"...وَاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ" إبراهيم: 35. وَيُوْسُفُ
الصِّدِّيْقُ يَقُوْلُ:"تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِيْ
بِالصَّالِحِيْنَ" يوسف:101. ويقول الله تعالى: (وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيْمُ
الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيْلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ
أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ) البقرة:127.
وَقَدْ قِيْلَ:
مَا طَارَ طَيْرٌ وَارْتَفَعَ إِلَّا كَمَا طَارَ وَقَعَ
وَكَانَ سُفْيَانُ
الثَّوْرِيْ رَحِمَه ُالله ُتعَالَى يَقُوْلُ: مَا أَمِنَ أَحَدٌ عَلَى دِيْنِهِ
إِلَّا سُلِبَ.
وَالْغُرُوْرُ
سُكُوْنُ النَّفْسِ إِلَى مَا يَكُوْنُ مُوَافِقًا لِلْهَوَي وَيَمِيْلُ إِلَيْهِ
الطَّبْعُ عَنْ شَهْوَةٍ وَشُبْهَةٍ وَخَدْعَةٍ مِنَ الشَّيْطَانِ الْمَاكِرِ
وَهُوَ مَنْبَعُ الشَّقَاوَةِ الْأُخْرَوِيَّةِ بَيْنَمَا صَاحِبُهُ قَدْ لَا يَشْعُرُ
أَنَّ ذلِكَ مَذْمُوْمٌ مُهْلِكٌ فَهُوَ مُكِبٌّ عَلَيْهِ غَيْرَ مُتَحَذِّرٍ
مِنْهُ وَمِنَ الْمَعْلُوْمِ أَنَّ مِفْتَاحَ السَّعَادَةِ الْأُخْرَوِيَّةِ هُوَ
التَّيَقُّظُ وَالْفِطْنَةُ وَالتَّحَذُّرُ وَالتَّحَرُّزُ كَمَا قَالَ
تَعَالَي: (وَأَطِيْعُوا اللهَ وَأَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاحْذَرُوْا فَإِنْ
تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْا أَنَّمَا عَلَى رَسُوْلِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِيْنُ) المائدة:92.
وَانْقَسَمَ
الْمُغْتَرُّوْنَ إِلَى فِرَقٍ كَثِيْرَةٍ, مِنْ بَيْنِهِمْ:
1.
الْعُصَاةُ وَالْفُسَّاقُ وَقِيْلَ لِلْحَسَنِ الْبَصْرِي: قَوْمٌ
يَقُوْلُوْنَ نَرْجُو اللهَ وَيُضَيِّعُوْنَ الْعَمَلَ؟ فَقَالَ: هَيْهَاتَ
هَيْهَاتَ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ يَتَرَجَّوْنَ فِيْهَا. مَنْ رَجَا شَيْئًا
طَلَبَهُ وَمَنْ خَافَ شَيْئًا هَرَبَ مِنْهُ.
وَرُبَّمَا كَانَ مَدَارُ رَجَائِهِمْ التَّمَسُّكَ بِصَلَاحِ الْآبَاءِ
وَعُلُوِّ مَرْتَبَتِهِمْ مَعَ مَا عَرَفُوْا أَنَّ نُوْحًا لَمْ يَنْفَعْ وَلَدَهُ
وَلُوْطًا لَمْ يَنْفَعْ امْرَأَتَهُ وَإِبْرَاهِيْمُ لَمْ يَنْفَعْ أَبَاهُ وَالرَّسُوْلُ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَنْفَعْ عَمَّهُ.
2.
الْمُتَحَمِّلُوْنَ لِلْعِلْمِ وَالْمُتَّصِفُوْنَ بِهِ: مِنْهُمُ الَّذِيْنَ
أَحْكَمُوا الْأُمُوْرَ الشَّرْعِيَّةَ وَالْعَقْلِيَّةَ وَتَعَمَّقُوْا فِيْهَا
وَاشْتَغَلُوْا بِهَا وَأَهْمَلُوْا مَا يُزَكِّيْ أَنْفُسَهُمْ مِنْ إِلْزَامِ
الطَّاعَاتِ وَإِحْيَاءِ السُّنَّةِ النَّبَوِيَّةِ وَظَنُّوْا أَنَّهُمْ عِنْدَ
اللهِ بِمَكَانٍ وَمِنْهُمُ الَّذِيْنَ أَحْكَمُوا الْعِلْمَ وَالْعَمَلَ
فَوَاظَبُوْا عَلَى الطَّاعَاتِ الظَّاهِرَةِ غَيْرَ أَنَّهُمْ أَهْمَلُوْا
تَفَقُّدَ قُلُوْبِهِمْ عَنِ الصِّفَاتِ الْمَذْمُوْمَةِ الْمُهْلِكَةِ مِنَ
الْحَسَدِ وَالرِّيَاءِ وَطَلَبِ الرِّيَاسَةِ وَالشُّهْرَةِ وَغَيْرِ ذلِكَ .
3.
الْمُتَطَرِّفُوْنَ وَهُمْ خَوَارِجُ الْعَصْرِ بِمَا لَهُمْ مِنْ مَعَالـِمَ يُعْرَفُوْنَ
بِهَا وَصِفَاتٍ يَتَمَيَّزُوْنَ بِهَا كَمَا دَلَّتْ عَلَيْهَا الْأَحَادِيْثَ
وَهِيَ:
أ. الطَّعْنُ
وَالتَّضْلِيْلُ عَلَى أَكْثَرِيَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَقَدْ تَجَلَّتْ هذِهِ
الصِّفَةُ مُنْذُ عَهْدِ الرَّسُوْلِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
مَوْقِفِ ذِي الْخُوَيْصِرَةِ التَّمِيْمِي مَعَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَمَوْقِفِ الْخَوَارِجِ مَعَ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
ب. سُوْءُ الظَّنِّ
بِالْمُسْلِمِيْنَ وَالسُّخْرِيَّةُ بِغَيْرِ جَمَاعَتِهِمْ
ج. الْمُبَالَغَةُ
فِى عِبَادَتِهِمْ وَاتِّبَاعِهِمْ بِالسُّنَّةِ عُجْبًا بِأَنْفُسِهِمْ بِدَعْوَي
طَلَبِ الْعِزِّ لِلدِّيْنِ وَإِظْهَارِ شَرَفِ الْعِلْمِ وَنُصْرَةِ دِيْنِ اللهِ
وَإِرْغَامِ أُنُوْفِ الْمُخَالِفِيْنَ مِنْ أَهْلِ الْبِدَعِ عِنْدَهُمْ.
د. الشِّدَّةُ
عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ بِتَكْفِيْرِهِمْ وَقِتَالِهِمْ وَيَدَعُوْنَ أَهْلَ
الْأَوْثَانِ.
هـ. قِلَّةُ
الْفِقْهِ اي ضُعْفُ فِقْهِهِمْ لِكِتَابِ اللهِ تَعَالى وَسُنَّةِ رَسُوْلِه
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسُوْءِ فَهْمِهِمْ وَقِلَّةِ تَدَبُّرِهِمْ
وَتَعَقُّلِهِمْ وَعَدَمِ إِنْزَالِ النُّصُوْصِ مَنَازِلَهَا الصَّحِيْحَةَ
لِقِلَّةِ عِلْمِهِمْ وَضُعْفِ اسْتِنْبَاطِهِمْ.
و. إِنَّهُمْ
قَوْمٌ أَحْدَاثُ الْأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الْأَحْلَامِ ايْ إِنَّهُمْ شَبَابٌ
عُقُوْلُهُمْ رَدِيْئَةٌ وَهذَا يُرْشِدُنَا إِلَى ضَرُوْرَةِ تَلَافِي مَثَالِبِ
هذِهِ الْحَدَاثَةِ عَنْ طَرِيْقِ تَوْطِيْدِ النَّفْسِ عَلَى التَّأَنِّي
وَالرَّوِيَّةِ وَاْلإِسْتِرْشَادِ بِأَهْلِ الْعِلْمِ وَالْخُبْرَةِ
وَالتَّجْرِبَةِ فِيْمَا أُشْكِلَ.
=والله يتولي الجميع برعايته=
بسم
الله الرحمن الرحيم
Fenomena Ghurur
(Terperdaya Merasa Baik)
Di Kalangan Kaum Muslimin
Allah tabaraka wa ta’ala berfirman:
“Orang-orang munafik memanggil orang-orang mukmin, "Bukankah kami
dahulu bersama kamu?" Mereka menjawab, "Benar, tetapi kamu
mencelakakan dirimu sendiri, dan kamu hanya menunggu (kekalahan kami),
meragukan (janji Allah) dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang
ketetapan Allah; dan penipu (setan) datang memperdaya kamu tentang Allah”(QS al
hadid:14)
Di dalam ayat ini Allah menyebutkan
sifat orang-orang munafiq sekaligus juga menyebutkan terjadinya ghurur dalam
diri mereka. Oleh karena itu barang siapa menyangka sesungguhnya dirinya berada
dalam kebaikan dunia dan akhirat berdasarkan alasan yang tidak jelas (yang
tidak bisa diterima), maka bisa dipastikan bahwa ia orang yang terperdaya (maghrur)
sebab tidak ada alasan (apapun) merasa aman dalam kehidupan seorang muslim
(dalam agamanya). Bagaimana bisa ia merasa aman, sementara al Khalil
Nabi Ibrahim as masih berdo’a: “…dan jauhkanlah diriku dan anak keturunanku
(jangan sampai) kami menyembah berhala” (QS Ibrahim:35), dan as Shiddiq Nabi
Yusuf as masih berdo’a: “Wafatkanlah diriku sebagai seorang muslim dan
gabungkanlah diriku bersama orang-orang shaleh”(QS Yusuf:101), dan Allah ta’ala
pun (juga) berfirman: “dan (ingatlah) ketika Ibrahim dan Ismail ketika
(telah) meninggikan pilar-pilar dari al bait (ka’bah) (maka mereka berdo’a): Ya
Tuhan kami, terimalah dari kami karena sesungguhnya Engkau Maha mendengar Maha
mengetahui”(QS al Baqarah:127)
Dan sungguh telah dikatakan:
Tiadalah burung terbang tinggi kecuali sebagaimana ia terbang, pasti juga
hinggap (jatuh)
Dan Imam Sufyan at Tsauri rahimahullah berkata:
Tiada seorangpun yang merasa aman agama pada dirinya kecuali dicabut
kesempurnaan imannya
Ghurur adalah ketenangan jiwa pada sesuatu yang selaras dengan hawa nafsu sekaligus
menjadi kecenderungan watak (karena terdorong) oleh syahwat, alasan tidak
jelas, serta tipuan setan yang penuh rekayasa. Ghurur adalah sumber
kecelakaan akhirat pada saat (justru) orang yang bersangkutan tidak merasa
bahwa hal tersebut tercela dan bisa menghancurkan (dirinya) sementara ia tetap
melakukan tanpa merasa harus mewaspadainya.
Dan sudah dimaklumi bahwa pintu kebahagiaan akhirat adalah tanggap, cerdas,
waspada dan menjaga diri sebagaimana firman Allah; “Dan taatilah Allah,
taatilah Rasulullah oleh kalian, dan waspadalah karena jika kalian berpaling
maka ketahuilah bahwa utusanKu hanya wajib
melakukan penyampaian yang bisa
memberikan kejelasan” (QS al Maidah:92).
Orang-orang yang tertipu (al mughtarruun) terbagi menjadi banyak
kelompok yang di antara mereka adalah:
1.
Para ahli maksiat (al Ushaat) dan para pendosa (al Fussaaq)
Dikatakan kepada
Imam Hasan al Bashri: “Ada kaum yang mengatakan kami berharap rahmat kepada Allah. Sedang mereka menyia-nyiakan amal?” beliau
berkata: “Jauh, jauh. Itu hanyalah angan-angan di mana mereka bermimpi di
dalamnya. (sebab) barang siapa mengharap sesuatu maka ia pasti mencarinya.
Barang siapa yang takut akan sesuatu maka pasti lari darinya”
Dan terkadang
poros harapan mereka itu adalah berpegang (mengandalkan) keshalehan dan
ketinggian derajat orang-orang tua mereka (meski) mereka juga mengetahui bahwa
Nabi Nuh as tidak bisa memberi manfaat (apapun) kepada puteranya, Nabi Luth as
tidak bisa member manfaat kepada isterinya, Nabi Ibrahim as tidak bisa
memberikan manfaat kepada ayahnya, dan Rasulullah Saw juga tidak bisa
memberikan manfaat kepada pamannya.
2.
Orang-orang berilmu dan para cendekiawan
Di antara mereka
ada orang-orang yang sangat profesional dalam urusan-urusan syariat dan
ilmu-ilmu logika. Mereka sangat mendalami dan sibuk secara total di dalamnya.
(akan tetapi) mereka melupakan hal (penting) yang bisa membersihkan diri mereka
yang berupa membiasakan diri dalam ketaatan-ketaatan,dan menghidupkan sunnah-sunnah nabawiyyah,
(kendati begitu) mereka menyangka telah memiliki kedudukan di sisi Allah.
Di antara mereka
juga ada orang-orang yang profesional dalam berilmu dan beramal. Mereka
konsisten dalam ketaatan-ketaatan yang zhahir, hanya saja mereka lupa tidak
meneliti secara teliti hati mereka (barangkali) ada sifat-sifat tercela yang
merusak seperti iri hati, pamer, mencari kekuasaan, popularitas dsb.
3.
Kelompok Ekstrim
Dengan segala
tanda yang ditemukan pada mereka dan ciri yang menjadikan mereka berbeda (bisa dipastikan
bahwa) mereka adalah kaum Khawarij masa kini sebagaimana ditunjukkan oleh
hadits-hadits (Rasulullah Saw).
Tanda dan ciri
tersebut di antaranya adalah:
a.
Mencela dan menyatakan kesesatan mayoritas kaum muslimin. Ciri seperti ini
sungguh telah muncul semenjak masa Rasulullah Saw dalam sikap Dzul Khuwaishirah
at Tamimi kepada Rasulullah Saw, dan sikap kaum Khawarij kepada para sahabat
Rasulullah Saw.
b.
Berburuk sangka kepada kaum muslimin dan melecehkan jamaah (komunitas) di
luar mereka.
c.
Bertindak terlalu dalam beribadah dan menghidupkan sunnah seraya berbangga
diri atas nama mencari kemuliaan agama, menampakkan kemuliaan ilmu, menolong
agama Allah dan merendahkan orang-orang yang tidak sepaham yang menurut
mereka adalah para ahli bid’ah.
d.
Bersikap keras kepada kaum
muslimin dengan mengkafirkan dan (bahkan) memerangi. (tetapi justru) mereka
membiarkan saja para penyembah berhala.
e.
Kurang pengetahuan dan lemahnya wawasan mereka akan kitab Allah dan sunnah
RasulNya Saw disebabkan buruk pemahaman, kurang bertadabbur, sedikit berfikir,
dan tidak menempatkan nash sesuai tempatnya yang benar karena ilmu mereka yang
sedikit dan lemahnya nalar Istinbath (kesimpulan hukum) mereka.
f.
Sungguh mereka adalah kaum yang muda usia dan berfikiran negative. Artinya
mereka adalah angkatan muda yang negative cara berfikirnya. Hal ini menuntun
kita pada sebuah kesimpulan akan urgensi melakukan langkah memperbaiki
cacat-cacat usia muda ini dengan cara meneguhkan hati untuk bisa bersikap
santun, penuh pertimbangan dan mencari petunjuk kepada orang-orang berilmu,
para ahli dan orang-orang yang sudah berpengalaman, terkait hal yang masih
mengandung problema.
=والله يتولي الجميع برعايته=
Blogger Comment
Facebook Comment