Al Qodir - Yang Maha Kuasa

Al Qodir

Yang Maha Kuasa


Segala sesuatu yang ada di dunia ini sama sekali tidak ada yang bisa yang melemahkan Allah. Tidak ada Makhluk-pun yang mampu mengalahkan-Nya. Apa pun yang kita mohon kepada-Nya tidak ada yang terabaikan. Permohonan kita kepada Allah pasti akan ada hasilnya, seperti sebuah jarum yang memiliki lubang sekecil itu, pasti kita bisa memasukan benang ke dalamnya.  Begitulah Allah bisa memberikan semua yang kita minta. Bahkan yang tak mungkin sekalipun. Karena Allah Maha Kuasa.
Nurul Haromain Allah itu maha kuasa, Jadi jika kita meminta apapun kepada-Nya pasti akan diberi oleh-Nya. Segalanya tak akan ada yang terlalaikan, apalagi tak mampu mewujudkan, Semuanya bisa. Maka dari itu mulai sekarang, seyogyanya kita selalu meminta kepada Allah perkara-perkara yang telah dituntunkan dalam Al-qur’an. Salah satunya  seperti yang telah Allah firmankan, bahwa kelak dihari kiamat nanti tanda seseorang itu beriman ialah memiliki cahaya disekililingnya, yang meneranginya di alam akhirat. Dari arah itulah kita rutinitaskan membaca Do’a dibawah ini dalam rangka menjemput Rahmat Allah.

رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِير

"Wahai Tuhan kami, sempurnakanlah cahaya bagi kami dan ampunilah kami, Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS At Tahriim : 08)
Agar kelak Kita mendapatkan cahaya dari Allah SWT. Dan selain itu pula kita harus selalu meningkatkan amal ibadah kita, Karena dengannya kita akan lebih dekat dengan Rahmat Allah Ta’ala. Berbicara mengenai Ibadah, Ibadah itu sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni vertical (Hubungan dengan Allah) dan horizontal (Hubungan dengan Manusia), senada dengan apa yang telah diisyaratkan Al-quran dalam surat Al Hajj ayat 77. Maka dari itu hendaknya kita melakukan kedua nya. Ibadah horizontal dan vertical. Karena dari kedua ibadah inilah kita akan mendapat cahaya dihari qiyamat. Ibadah horizontal dapat dilakukan dengan cara selalu nguwongno uwong, nyenengno wong, ngatekno wong, lan ora ngelakno.
Minimal hal pertamakali yang harus dilakukan oleh seorang muslim ke orang lain dalam hal ibadah horizontal adalah “jika bertemu orang lain hendaknya menunjukan wajah yang berseri-seri”, Karena ini menunjukan jika kita senang dangan orang itu. Namun sebaliknya, jika kita bertemu seseorang dengan wajah kusam (mrengut : Jawa) maka ini menunjukan jika kita tak suka dengannya.
Hal kedua yang perlu dilakukan seorang muslim kepada orang muslim lainnya (Ibadah horizantal) adalah bersikap dermawan (loman). Kedermawanan itu ibarat embun yang menetes. Maka belajarlah dermawan mulai dari hal terkecil.  Seperti yang pernah di isyaratkan Rosululloh dalam haditsnya, yang artinya “Jauhilah neraka walau hanya dengan sedikit kurma”. Oleh karenanya jangan meremehkan hal sekecil apapun. Karena dalam beragama islam tidak ada hal yang remeh. Walaupun hanya dengan sebiji kurma yang kecil, jika kita berikan kepada orang lain, bisa jadi itu yang menjauhkan kita dari api neraka.
Belajar dermawan dapat dimulai dengan memberi uang pada tukang parkir, walau hanya bernilai seribu rupiah, hal tersebut sudah termasuk menyenangkan orang lain, dan ketika kita ada seorang pengamen, yang mengeluarkan suaranya untuk menghibur kita, maka hendaknya kita memberi dia imbalan walau hanya seribu rupiah, karena bisa jadi dengan seribu rupiah, sudah menyenangkan hati sang pengamen walau suaranya tak enak.
Yang ke tiga adalah jangan menyakiti orang lain. Dikisahkan : Suatu saat Rosululloh bertemu dengan orang-orang yang sedang nongkrong dipinggir jalan. Rosululloh lalu bersabda “Hati-hati jangan suka duduk dipinggir jalan.” Mereka menjawab. “Ini adalah tradisi Kami ya Rosululloh. Kami sudah biasa seperti ini” lalu Rosululloh bersabda “Jika kalian tidak mengindahkan, ya silhkan diteruskan. Tapi ingatlah bahwa ada hak yang dimiliki orang lain”.
     Alasan Mengapa Rosulloh melarang kita duduk-duduk dipinggir jalan adalah karena bisa jadi dengannya akan muncul ghibah (membicarakan orang), menghina orang, atau meremehkan orang , bahkan menyakiti orang. contoh kecilnya adalah jika ada orang buta atau cacat yang lewat, tanpa sengaja terlontarkan dari mulut kita, hinaan terhadap mereka. “Oh, Si Buta lewat”, “Oh Si Cacat lewat”, dan lain sebagainya.
Dampak dari perilaku tersebut termasuk menyakiti orang lain. Maka dari itu Rosululloh selalu mengingatkan agar Kita jangan sampai mendholimi orang lain dengan menyakitinya. Dan jika memang kita harus duduk-duduk di pinggir jalan, maka hendaknya kita menjaga mata, jangan menyakiti orang, dan jika ada orang mengucap salam, maka jawablah, kemudian lakukanlah amar ma’uf nahi mungkar.
Jika kita selalu berusaha nguwongno uwong, nyenengno wong, ngatekno wong, lan ora ngelakno Insya Allah dengan melakukan hal tersebut, kita akan mendapat cahaya nanti di hari qiyamat.


= واللّه يتوالى الجميع برعايته =

Share on Google Plus

About tdmenha pujon

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment