Hiasi diri dengan menjaga tergelincir dari kesia-siaan baik lewat lisan, tindakan, ataupun tulisan.
كتاب الأدب
باب فى الغيبة
٤٨٧٤- يارسول الله
الغيبة؟ قال ذكرك إياك بما يكره قيل عفريت إن كان فى إني ما أقول؟ قال: فإن كان
فيه ما تقول فقد اغتبته وإن لم يكن فيه ما تقول فقد بهته.
Hati-hati Dengan Lisan
Lisan kita suatu saat terjebak untuk menceritakan
kejelekan orang lain. Jika kita mau jujur itupun terjadi pada diri kita (kita
adalah pelaku keburukan itu). Ibarat sebuah pepatah Gajah di pelopak mata
tidak terlihat, sementara semut di seberang lautan tampak terlihat jelas.
![]() |
dakwahislam.net |
Hati-hati dengan lisan. Begitu banyaknya orang
tergelincir menjadi manusia rugi, menyesal, dan bangkrut kelak di akhirat,
karena tidak pandai menjaga lisan. Karena lisan yang tak terjaga, berapa banyak
orang yang tersakiti? Berapa banyak tuduhan fitnah yang dilontarkan? Berapa
banyak menghina dan merendahkan? Kelak orang yang kita dzolimi akan menuntut di
akhirat nanti.
Kecerdasan intelektual bukanlah sebuah jaminan nilai
ketaqwaan. Tapi kecerdasan sesungguhnya itu adalah diukur dari selamatnya hati.
Inilah yang disebut dengan Kecerdasan Religius. Pandai menjaga
syakhshiyyah-sulukiyyah kehidupan. Berapa banyak waktu kita yang terbuang dalam
kesia-siaan. Semisal prilaku kita yang kurang baik dalam grup WA yang banyak
berinteraksi dalam dunia maya tersebut dengan menggunakan kalimat-kalimat yang
jauh dari adab dan nilai-nilai Islam.
Hal tersebut pernah terjadi pada diri Abina. Ketika
beliau merasa dalam sebuah grup WA yang nilai eksistensinya sudah jauh
melenceng dari norma, etika, adab, dan nilai islam. Isinya lebih dominan dengan
guyonan yang tidak bermanfaat, terkadang dapat menyakiti hati dengan
ketersinggungan. Dengan kerisauan hati Abina, beliau pun mengadukan hal
tersebut kepada Abuya Ahmad, dan Abuya memerintahkan ke Abina untuk membubarkan
grup WA tersebut. Inilah nilai Islam yang teguh, kokoh dan tegas dalam menata
akhlak dalam diri Abuya dan Abina.
Rintangan Seorang Da'i
Sebuah sunnatullah dalam perjuangan mengemban amanah
risalah nabawiyyah ini. Seorang dai, mulai dari diceritakan keburukannya,
dicaci, dihina, atau bahkan diancam jiwanya. Tapi itulah sebuah nilai
perjuangan, hingga jika kita mengharapkan ridho manusia seluruhnya pastinya
tidak mungkin akan menggapainya.
Hanya saja kita diberikan bekal berupa penjagaan.
Berbagai kesulitan kunci menghadapinya adalah wirid kemudian memasrahkannya
kepada Allah. Itu adalah sebaik pengharapan dan usaha. Amal yang di washiatkan
Abuya kepada Abina dalam mengahadapi permasalahan apapun adalah kalimat Hasbanah
dan Lathifiyyah, dibaca pada malam hari.
Wallohu a'lam bisshowab
di sadur oleh : Ust Irwan Tsani
Blogger Comment
Facebook Comment