MAKAN BERSAMA MENGHADIRKAN
KEBERKAHAN, PERTAUTAN HATI, DAN KECINTAAN
كتاب الأشربة
*باب جواز استتباعه غيره الى دار من يثق برضاه بذلك ويتحققه تحققا تاما واستحباب الإجتماع على الطعام*
*باب جواز استتباعه غيره الى دار من يثق برضاه بذلك ويتحققه تحققا تاما واستحباب الإجتماع على الطعام*
*٢٠٣٨- والذى نفسي بيده! تسألني عن هذا النعيم يوم القيامة. أخرجكم من بيوتكم الجوع. ثم لم ترجعوا حتى أصابكم هذا النعيم*.
Mawas Diri dalam Bergaul
Kelak di akhirat siapapun dari kita, ada saatnya seseorang
akan menuntut kepada diri kita disebabkan kesalahan yang pernah kita lakukan
ketika di dunia terhadap dirinya. Dengan tuntutan itu, amal ibadah kita
diberikan kepadanya dan keburukannya dibebankan kepada kita. Itu disebabkan
karena kita pernah mencaci maki, menfitnah, memakan yang bukan haknya, dan
mengalirkan darah bukan pada sesuatu yang di halalkan.
![]() |
kompas.com |
Dengan peringatan di atas, tentu kita akan mawas diri
dalam bergaul, menjaga lisan tidak untuk menyinggung, mengendalikan prilaku
untuk tidak menyakiti. Sebuah persaudaraan yang dibangun atas dasar
cinta-mencintai karena Allah. Ini terlihat bagaimana persahabatan yang dibangun
oleh antara Rasulullah bersama Sahabat Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar. Suatu
ketika diceritakan bahwa beliau bertiga saling berjumpa dalam keadaan lapar,
setelah saling bertanya keadaan.
Hal ini mengajarkan kita, bahwa menceritakan keadaan
tertentu dalam keseharian kita itu diperbolehkan selama tidak disertai dengan
berkeluh kesah. Tidak juga memperlihatkan sikap tidak ridho dengan ketentuan
Allah. Karena apapun yang keluar dari lisan kita, akan diperhitungkan oleh
malaikat pencatat amal; ada kalanya bernilai ibadah atau malah justru tercatat
sebagai sebuah dosa.
Sungguh Indah Makan Bersama
Satu Talam akan Melahirkan Keberkahan, Pertautan Hati, dan Kecintaan
Dalam keadaan seperti itu (lapar yang menghampiri beliau
bertiga) maka beliau berniat berkunjung ke rumah Abu Al-Haitsam. Begitu sangat
bahagianya Abu Al-Haitsam mendapat kunjungan tamu-tamu mulia (Rasulullah dan
sahabat). Jamuan yang disajikan dalam bentuk talam. Maka tidak ada makan yang
terindah dari makan bersama dalam satu talam.
Dalam keluarga bersama istri, maka makan bersama dalam
satu nampan merupakan upaya menumbuhkan keberkahan, pertautan, dan kecintaan.
Ada kekuatan emosional yang terbangun, ada unsur ruhiyyah yang menyentuh.
Sisi-sisi keberkahan ini harus kita cari. Tentu kekuatannya begitu dahsyat
menembus, karena berasal dari ajaran Rasulullah yang berdimensi wahyu.
Fisik yang Sehat akan
Melahirkan Semangat yang Kuat
Dalam etika menikmati makanan. Kita diajarkan untuk tidak
berlebihan. Karena itu menyangkut dengan tuntunan syariat yang pastinya
mengandung hikmah. Dengan makan yang terukur-teratur, maka akan lebih bisa
menjaga kesehatan. Begitu pentingnya kesehatan ini, karena memang dalam kondisi
fisik dan jiwa yang se
hat maka akan lahir semangat yang kuat.
hat maka akan lahir semangat yang kuat.
Begitu pentingnya fisik dan
jiwa dalam keadaan sehat, karena dapat memaksimalkan diri taat. Seharusnya
dalam diri kita tumbuh upaya dan usaha untuk menjaga kesehatan sebaik mungkin.
Ada pelajaran berharga yang dapat dipetik, bahwa dalam menikmati berupa
makanan, maka Allah pun akan meminta pertanggung jawaban berupa pengajuan
pertanyaan. Agar kita terhindar dari pertanyaan tersebut maka dapat diraih
dengan cara bersyukur atas nikmat tersebut. Berdoa sebelum makan pun termasuk
cara bersyukur.Wallohu a'lam bisshowab
Oleh : Ustad Irwan Tsani
Editor : Mas Heri
Blogger Comment
Facebook Comment