بسم الله الرحمن
الرحيم
كَيْفَ
يُوَلِّي اللهُ الْأَمْرَ
قَالَ اللهُ تَبَارَكَ
تَعَالَى:[قُلِ اللّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ
وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ
تَشَاءُ بِيَدِكَ الْـخَيْرُ إِنَّكَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ] آل عمران:
26.
مِنْ مَظَاهِرِ
تَصَرُّفِ اللهِ تَعَالى الْمُطْلَقِ فِى مُلْكِهِ أَنْ يُعْطِيَهُ لِمَنْ يَشَاءُ
وَيَنَزِعُهُ مِمَّنْ يَشَاءُ مِنَ الْأَفْرَادِ وَالْأُمَمِ بِسَبَبِ ظُلْمِهِمْ
وَفَسَادِ حُكْمِهِمْ وَسُوْءِ سِيَاسَتِهِمْ كَمَا نُزِعَتِ الْمُلْكُ
وَالنُّبُوَّةُ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيْلَ لَمَّا خَرَجُوْا عَلَى الدِّيْنِ
وَأَسَاءُوْا الـْحُكْمَ وَاسْتَعْمَلُوا الظُّلْمَ , سُنَّةُ اللهِ وَلَنْ تَجِدَ
لِسُنَّةِ اللهِ تَبْدِيْلًا , وَيُعِزُّ مَنْ يَشَاءُ وَيُذِلُّ مَنْ
يَشَاءُ وَالْعِزَّةُ وَالذُّلَّةُ لَا
تَتَوَقَّفُ عَلَى الْمُلْكِ أَوِ الْمَالِ فَكَمْ مِنْ مَلِكٍ ذَلِيْلٌ وَكَمْ
مِنْ فَقِيْرٍ عَزِيْزُ الـْجَانِبِ وَشَاءَ اللهُ أَنْ يُوَلِّيَ الْأَمْرَ فِى
مُلْكِهِ كَمَا أَشَارَ فِى قَوْلِهِ: [وَكذلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ
الظَّالِمِيْنَ بَعْضًا بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ] الأنعام:129.
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ
فىِ تَفْسِيْرِ هذِهِ الْأيَةِ : إِنَّ اللهَ إِذَا أَرَادَ بِقَوْمٍ خَيْرًا
وَلَّي عَلَيْهِمْ خِيَارَهُمْ وَإِذَا أَرَادَ بِقَوْمٍ شَرًّا وَلَّي عَلَيْهِمْ
شِرَارَهُمْ فَعَلي هذَا الْقَوْلِ أَنَّ
الرَّعِيَّةَ مَتَي كَانُوْا ظَالِمِيْنَ سَلَّطَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِمْ
ظَالِمًا مِثْلَهُمْ فَمَنْ أَرَادَ أَنْ
يَخْلُصَ مِنْ ظُلْمِ ذلِكَ الظَّالـِمِ فَلْيَتْرُكِ الظُّلْمَ ( تفسير
الخازن 2/158)
وَقَوْلُهُ (بِمَا
كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ) يَعْنِي يُسَلِّطُ عَلَيْهِمْ مَنْ يَظْلِمُهُمْ بِسَبَبِ
أَعْمَالِهِمْ الْخَبِيْثَةِ الَّتِي اكْتَسَبُوْهَا . وَهَذَا التَّفْسِيْرُ
بِمَعْنَي حَدِيْثِ (كَمَا تَكُوْنُوْا يُوَلَّي عَلَيْكُمْ) ذَكَرَهُ
الْعَجْلُوْنِي فِى كَشْفِ الـْخَفَا وَقَالَ رَوَاهُ الْحَاكِمُ وَأَخْرَجَهُ
الْبَيْهَقِيْ بِلَفْظِ: (يُؤَمَّرُ
عَلَيْكُمْ) وَرَوَاهُ الطَّبَرَانِيْ
بِمَعْنَاهُ عَنِ الْحَسَنِ أَنَّهُ سَمِعَ رَجُلًا يَدْعُوْ عَلَى
الْحَجَّاجِ فَقَالَ لَهُ: "لَا
تَفْعَلْ إِنَّكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَتَيْتُمْ إِنَّا نَخَافُ إِنْ عُزِلَ
الْحَجَّاجُ أَوْ مَاتَ أَنْ يَتَوَلَّي عَلَيْكُمُ الْقِرَدَةُ
وَالْخَنَازِيْرُ" (كَشْفُ الْخَفَا وَمُزِيْلُ الْإِلْبَاسِ ص
126-127)
وَأَنْشَدَ بَعْضُهُمْ
فِى هَذَا الصَّدَدِ:
بِذُنُوْبِنَا دَامَتْ
بَلِيَّتُنَا # وَاللهُ يَكْشِفُهَا إِذَا تُبْنَا
وَمِنْ دُعَاءِ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ((أَللّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ
عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا)) رَوَي ابْنُ أَبِيْ
شَيْبَةَ عَنْ مَنْصُوْرٍ بْنِ
الْأَسْوَدِ قَالَ : سَأَلْتُ الْأَعْمَشَ عَنْ قَوْلِه تَعَالَى (وَكذلِكَ
نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِيْنَ بَعْضًا...) مَا سَمِعْتَهُمْ يَقُوْلُوْنَ؟
قَالَ: سَمِعْتُهُمْ يَقُوْلُوْنَ إِذَا فَسَدَ النَّاسُ أُمِّرَ عَلَيْهِمْ
شِرَارُهُمْ .(منتهي
السول للعلامة الشيخ عبد الله اللحجي ص3/378)
قَالَ الرَّازِي فِى
مَفَاتِيْحِ الْغَيْبِ ص 13/150:
(وَأَيْضًا الآيَةُ
تَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ لَا بُدَّ لِلْخَلْقِ مِنْ أَمِيْرٍ وَحَاكِمٍ لِأَنَّهُ
تَعَالَى إِذَا كَانَ لَا يُخَلِّيْ أَهْلَ الظُّلْمِ مِنْ أَمِيْرٍ ظَالِمٍ
فَبِأَنْ لَا يُخَلِّيَ أَهْلَ الصَّلَاحِ مِنْ أَمِيْرٍ يَحْمِلُهُمْ عَلَى
زِيَادَةِ الصَّلَاحِ أَوْلَي .
أَللّهُمَّ أَصْلِحْ
مَنْ فِى صَلَاحِهِ صَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكْ مَنْ فِى هَلَاكِهِ
صَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ . أَللّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِى نُحُوْرِهْمْ
وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ
آمِيْن.
.
= والله
يتولي الجميع برعايته =
بسم الله الرحمن الرحيم
Bagaimakah Allah
Memberikan Kekuasaan?
Allah tabaaraka wa ta’ala berfirman:
“Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan
kekuasaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari
orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan
Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala
kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”(QS Ali Imran:26)
Termasuk di antara bentuk kebijakan mutlak Allah dalam kuasaNya adalah Dia
bisa memberikan kekuasaan kepada orang yang dikehendakiNya, dan atau
mencabutnya dari seseorang atau umat yang dikehendakiNya oleh sebab kezaliman,
carut marut hukum dan keburukan tatanan yang mereka (berlakukan) sebagaimana
kekuasaan dan kenabian itu dicabut dari Bani Israel karena mereka telah melawan
agama, melaksanakan hukum secara sewenang-wenang dan berbuat kezaliman. Itulah
aturan kehidupan Allah (sunnatullah), dan tidak pernah akan kamu
dapatkan perubahan dalam sunnatullah.
Dia-lah (Allah) yang memuliakan atau menghinakan orang yang dikehendakiNya,
sementara kemuliaan dan kehinaan tidak terbatas pada kekuasaan atau kekayaan.
Betapa banyak seorang raja itu hina dan betapa banyak orang miskin itu begitu
mulia.
Dan sudah menjadi kehendak Allah akan memberikan kekuasaan sebagaimana
diisyaratkan dalam firmanNya: “Dan demikianlah, Kami akan jadikan sebagian
orang-orang yang zhalim itu sebagai penguasa (yang menindas) atas sebagian lain
(yang telah berbuat zhalim) sebab apa yang telah mereka perbuat”(QS
al An’am:129).
Menafsirkan ayat ini, Abdullah bin Abbas ra berkata: “Sesungguhnya ketika
Allah berkehendak baik kepada suatu kaum maka Dia akan menjadikan orang-orang
baik sebagai pemimpin-pemimpin mereka. Dan jika Allah berkehendak buruk atas
suatu kaum maka Allah akan menguasakan mereka kepada orang-orang jahat di antara
mereka”.
Berdasarkan penafsiran ini, bisa disimpulkan bahwa ketika rakyat menjadi
kumpulan-kumpulan orang-orang yang zhalim, maka Allah pasti akan menjadikan
orang zhalim yang serupa sebagai penguasa atas mereka. Jadi barang siapa ingin
selamat dari dari kezaliman orang zhalim tersebut maka hendaklah ia
menghindarkan diri dari kezaliman.
(Lihat tafsir al Khazin 2/158)
Firman Allah (…sebab apa yang telah mereka perbuat) maksudnya Allah akan memberikan kuasa kepada
orang yang akan menzhalimi mereka disebabkan perilaku buruk yang telah mereka
lakukan. Tafsiran ini selaras dengan hadits:
“Seperti apa (keberadaan) kalian
maka seperti itulah dikuasakan (dijadikan pemimpin) atas kalian”
(Disebutkan oleh Imam al Ajluni dalam Kasyful Khafa. Ia berkata: HR
Hakim dan Baihaqi)
Juga diriwayatkan oleh Imam Thabarani dari Hasan al Bashri sesungguhnya
beliau mendengar seseorang mendoakan buruk Hajjaj bin Yusuf. Hasan lalu memberi
nasehat: “Jangan lakukan, sungguh kalian datang (dengan demikian) dari diri
kalian sendiri. Sungguh aku khawatir apabila Hajjaj dipecat atau mati maka
justru kera-kera atau babi-babi yang akan menjadi penguasan kalian”
(Kasyful Khafa wa muziilul ilbas hal 126-127)
Tentang hal ini, sebagian ulama menulis syair:
Sebab dosa-dosa, bencana senantiasa melanda kami
Allah pasti akan menghilangkannya jika kami taubati
Dan di antara do’a Rasulullah Saw adalah: “Ya Allah, janganlah kuasakan
kami sebab dosa-dosa kami, kepada orang
yang tidak berbelas kasih kepada kami”
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Manshur bin al Aswad yang berkata:
Aku bertanya tentang firman Allah, “Dan demikianlah, Kami akan jadikan
sebagian orang-orang yang zhalim itu sebagai penguasa (yang menindas) atas
sebagian lain (yang telah berbuat zhalim)…” bagaimanakah engkau mendengar
komentar mereka? Al A’masy menjawab: “Aku mendengar mereka mengatakan bahwa
jika manusia telah rusak maka orang-orang jahat akan dijadikan sebagai pemimpin
mereka”
(Lihat Muntahas suul.Imam al Allamah As Syekh Abdullah bin Said al
Lahji 3/478)
Imam Ar Razi dalam Mafaatih al Ghaib 13/150 mengatakan:
Dan ayat ini juga menunjukkan bahwa suatu komunitas harus memiliki seorang
amir atau hakim, karena sesungguhnya jika Allah tidak membiarkan komunitas
zhalim kecuali harus dipimpin oleh amir yang zhalim, maka tentu Dia lebih tidak
membiarkan komunitas yang baik kecuali harus dipimpin oleh seorang amir yang
mendorong mereka untuk terus menambah kebaikan.
Ya Allah, perbaikilah seseorang yang dalam kebaikannya ada kebaikan bagi kaum
muslimin. Hancurkan lah orang yang dalam kehancurannya ada kebaikan bagi kaum
muslimin. Ya Allah sesungguhnya kami menjadikanMu di leher-leher mereka (ibarat
mencekik mereka) dan kami memohon perlindunganMu dari keburukan-keburukan
mereka. Amin
= والله يتولي الجميع برعايته =
Blogger Comment
Facebook Comment