Dosanya Menceritakan
Dosa yang didapat dari sebuah
pendengaran tanpa tahu langsung bisa jadi salah bisa jadi benar cerita
tersebut. Karena sesuatu yang belum tentu benar atau salahnya itu jadi dosa,
oleh karena itu segala sesuatu yang kita dapatkan harus benar-benar kita
cermati.
Sebagai seorang muslim harus
mengerti mana yang benar dan mana yang salah, agar dirinya tidak terjerumus
dalam kenistaan. Sebagai seorang muslim justru harus meluruskan kabar dusta,
bukan malah menceritakan apa yang ia dengar dan belum tahu kebenarannya.
Kebaikan itu bila kita melakukannya
senang dan ada rasa aman. Ini disebut kebaikan. Sedang yang disebut kejelekan
itu bila kita melakukannya ada rasa tidak enak (resah)
Insting atau watak yang dibuat oleh
Alloh, pasti orang senang melihat kalau orang itu baik. Tapi nafsu kita tidak
senang kalau dilihat orang itu buruk atau dosa.
Kapan kita berbuat baik?
Kapan kita berbuat buruk?
Keduanya ini sudah di tengarai dalam
diri kita, sudah ada barometernya.
![]() |
Lisan adalah sumber ucapan-ucapan
yang baik atau buruk, kalau ada orang muslim yang ngomongnya berat atau gagap
itu memang tidak bisa berbicara, ada yang ngomongnya banyak (Al-Laghu), sedang
ada orang yang hanya bisa bicara نعم
atau
لا karena memang sudah terjaga dari sananya. Tapi
kalau sesorang diberi oleh Alloh pintar ngomong maka berhati-hatilah. “Banyak
menjatuhkan orang ke neraka dengan hidungnya dahulu”. Inilah gambaran
orang-orang yang tidak berhati-hati atau tidak menjaga omongannya.
Berdosa itu memang sebuah kesalahan,
tapi bisa jadi kita suatu saat hidup di zaman yang mengaku berdosa itu
merupakan perbuatan yang sangat baik. Karena pada zaman itu dosa sudah
mendomisili kehidupan, dan maksiat merajalela, apalagi dunia sudah dikuasai
oleh media. Yang disebut mengaku berbuat dosa bisa menghapus dosa.
Blogger Comment
Facebook Comment