Jujur Dan Bohong
الحد
يث الثالث و العشرون
"فِي
الصِّدْقِ وَالْكَذِبِ"
Dari Abdulloh bin Mas’ud Rhadiyallohu anh beliau berkata : Rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda
: ﴾ janganlah
kalian berbuat dusta karna sesungguhnya perbuatan dusta mengantarkan kepada
kemaksiatan dan kemaksiatan dapat mengantarkan kepada neraka. Sesungguhnya
seseorang yang senang tiada berdusta dan (bahkan) berusaha menetapinya,
sehingga ia di catat di hadapan Alloh sebagai pendusta. Tetapilah kejujuran
karena sesungguhnya kejujuran dapat mengantarkan pada kebaikan dan kebaikan
mengantarkan pada surga. Sungguh seseorang senantiasa jujur dan dia terus
berupaya menetapinya sehingga ia di catat di sisi Alloh sebagai seorang yang
jujur ﴿
![]() |
/abdullahhatta.wordpress.com |
Seorang
pendusta akan di kenal oleh malaikat yang ada di langit. Dimana nama si pendusta
itu di sebut, maka malaikat akan mengenal bahwa ia seorang pendusta. “Tetapilah
kejujuran, jujur di mana saja”. Masalah dusta memang harus benar-benar di
hindari, karena bahayanya akan menghantarkan ke neraka.
Diantara dampak negatif dari dusta adalah :
1.
الغثر : Seorang berbuat buruk
tapi di bungkus dengan hal yang baik, seseorang akan di rugikan, karena buruk
dibungkus dengan kebaikan. Dusta sama saja dengan bangkai kapan akan terbau
juga.
2.
الخديعة : Tentang menipu atau penipuan.
Rekayasa orang bagaimana ia menipu dan di pikirannya hanya berbohong.
3.
الغدر : Khianat pada
perjanjian. Karena khianat isinya hanya membuat orang gelo.
4.
الجفاء : Wangkot, tidak tahu
bagaimana membalas kebaikan orang lain. “Ditolong malah mentung”. Maka jangan
sampai masuk dalam kelompok orang munafik karena dusta.
Sesungguhnya lisan adalah
juru bicaranya hati. Dan hati adalah yang mengatur perbuatan kita. Dusta yang
keluar dari mulut kita memberi dampak pada perkataan dan perbuatan.
مفتضى الصدق
1.
النصيحة : Menasehati
2.
الصفاء : Kejernihan Hati
3.
الإنصاف : Kesadaran
4.
الوفاء : Loyalitas
1.
النصيحة : berani menasehati karena kejujurannya. “Dadi uwong iso
nasehati, yo kudu iso ngelakoni”. Memberi nasihat jika tulus dari hati maka
akan tembus ke hati, membuat orang mengingat, berangkat dan jujur. Tetapi
dengan ia menerima nasihat harus sudah menjadi amanah baginya. Kalau tidak maka
ia tetap saja disebut pendusta, karena orang bisa disebut sholeh jika dilihat
dari amaliahnya, perilaku, dan ilmu lakonnya. Nasihat harus tembus ke hati.
Suluk, akan tumbuh karena kejujurannya, maka dari itu pentingnya memiliki
murobbi, karena seorang murobbilah yang merubah yang tidak baik menjadi lebih
baik. “Modalnya menasehati adalah dengan kejujuran”. Salah satu tanda akhir
zaman adalah sedikitnya ulama’ kharismatik (bermodal kejujuran).
2.
الصفاء : berangkat dari
kejernihan hati, tidak ada istilah “mengambil kesempatan dalam kesempitan”.
Karena hal itu sama dengan menunjukkan ketidakjujuran.
3.
الإنصاف : kesadaran. Semua di
berengi dengan kesadaran, tanpa terikat peraturan. Tidak perlu diobrak abrik.
“Berangkat dari kejujuran tidak perlu peraturan yang tertulis”. Karena sadar
itu berangkat dari kejujuran. Saat dewasa semua perbuatan ada karena dasar
kesadaran.”Kalau dari diri sendiri sudahb ada kesadaran, karena dalam diri
sudah tertanam sifat kejujuran”.
4.
الوفاء : loyalitas hidup
didunia ini tidak mungkin sendiri. Harus ada komunitas yang terbangun. “Kalau
belum tebangun maka ada sisi-sisi yang belum jujur”. Sebuah loyalitas sangat
perlu unduk di ikrarkan. Kalau perlu ada bai’at dengan kesetiaan yang tulus.
Oleh : Fathiyah
Insani Ummu Alifah
Editor : Mas Heri
Blogger Comment
Facebook Comment