Dibalik Sholat Jum’at
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا
نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ
وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai orang-orang yang
beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan
sholat pada hari jum’at, maka bersegeralah kamu mengingat Alloh dan
tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.” (Qs-Al Jumu’ah 9)
Dalam
sholat jum’at mendengarkan khutbah itu sangat penting. Karena itu, adalah inti
dari dzikrulloh yang termasuk sholat jum’at.
![]() |
www.nusawarnawisata.com |
Untuk
sholat jum’at seorang perempuan tidak harus ikut, cukup yang laki-laki saja.
Kemudian si laki-laki menyampaikan apa yang didapat dari isi khutbah itu kepada
istrinya. Itu juga temasuk ketaqwaan, karena banyak ilmu yang didapatkan.
اِتَّقُ اللهَ
حَقَّ تُقَا تِهِ
Taqwa itu memang harus
diperhatikan semaksimal mungkin. Ketaqwaan seseorang itu tidak semua sempurna.
Ada juga yang STMJ (Sholat Terus Maksiat Jalan) ada yang setengah-setengah dan
lain-lain.
Oleh
karenanya untuk mengawali, tanamkan ketaqwaan ini pada anak-anak sejak usia
dini. Apabila ada anak kecil, orang berpergian dan perempuan ikut jum’atan itu
sholatnya sah dan tidak perlu mengulangi sholat dhuhur lagi.
Setiap
sholat sebelumnya tentu ada adzan terlebih dahulu karena itu sebagai pengingat
akan masuknya waktu sholat, tetapi dalam sholat jum’at ini ada perbedaan pada
zaman Sayyidina Ustman adzan jum’at itu dilakukan dua kali. Yang pertama adalah
dilakukan di pasar karena pasar adalah tempat berkumpulnya orang-orang, adzan
pertama sebagai pengingat bahwa hari itu hari jum’at. Kemudian adan kedua ini sifatnya sebagai tambahan, ini
menunjukkan akan pentingnya sholat jum’at bagi orang muslim.
“Barang
siapa meninggalkan sholat jum’at tiga kali berturut-turut tanpa ada udzur, maka
itu tanda-tanda oraang munafik. Orang yang sudah di cap sebagai orang munafik
oleh Alloh itu berbahaya bagi dirinya.”
Seseorang
dikatakan tidak meninggalkan sholat jum’at
ketika berpergian. Apabila berpergian itu berangkat sebelum jum’atan
(sebelum sholat subuh) maka itu dinamakan udzur. (madzab Imam Syafi’i).
Tapi
saat seseorang mendengar adzan jum’at tambah berangkat atau pergi ini namanya
sengaja meninggalkan sholat jum’at. Padahal didalam sholat jum’at itu banyak
ilmu yang didapatkan juga kekuatan sholat jum’at itu sebagai tempat mencari
petunjuk.
Taklim Selosoan Abi Ihya’
Ulumiddin
Editor : Dharma Sandy dan Mas Heri
Blogger Comment
Facebook Comment