Tiga model berkeluarga
Surat At-Taghabun ayat 14
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka, dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka). Maka sungguh, Alloh maha pengampun maha penyayang.” (QS-At-Taghabut :14)
اسبب النزول (sebab turunnya ayat)Pada saat sahabat عوف بن ملك الاثجعى akan berangkat perang, namun anak-anaknya dan istrinya melarang sehingga tidak jadi berangkat perang. Selain itu juga ada para sahabat yang ingin sowan lalu mengaji kepada Rosululloh SAW, namun dilarang oleh para anak dan istrinya.
Arti “musuh” disini yaitu kapan ada istri dan anak-anak kita yang melarang melakukan kebaikan islam. Maka ayat diatas menganjurkan untuk berhati-hati dan pandailah untuk menyikapi, lalu kemudian mudahlah untuk memafkan mereka dan bimbinglah untuk menuju Alloh. Dan ingatlah tujuan kita untuk “menikah” yang mana suami istri dan keluarga bisa masuk surge bersama yang apabila agama keduanya sama-sama kuat.
Dimaklumi ukuran kita menikah supaya masuk surga karena agama keduannya sama. Namun ukuran bagi laki-laki menikahi seorang perempuan karena empat perkara :
1. Cantik.
2. Harta.
3. Keturunan.
4. Agama.
Tiga faktor (cantik, harta, keturunan) itu mubah (boleh). Namun faktor yang poin ke empat yaitu الدين (Agama) wajib hukumnya dicari. Agar masuk surga bersama karena agamanya sama dan kuat.
Maka dari itu kita dituntut untuk hati-hati dalam memilih pasangan hidup. Walau sama dalam agama dan iman namun bisa saja kapan terjadi pasangan kita melarang akan perilaku baik yang akan kita lakukan. Dan janganlah terburu-buru untuk menceraikan istri kita dengan perilaku-perilaku yang kurang baik karena dawuhnya Rosululloh: “Boleh حلال namun pekerjaan tersebut dibenci oleh Alloh.” Dalam artian jikalau masih bisa bertahan maka janganlah berpisah karena masih ada ikatan yaitu “iman”.
Dikatakan “musuh” dalam ayat diatas juga bisa jadi tidak saling mendukung dengan perbuatan baik yang akan dilakukan oleh suami. Pernikahan sendiri merupakan hal yang lintas yang diatur oleh Alloh. Dari jikalau sudah ditemukan oleh Alloh maka tidak ada patokan “gagah” harus dengan yang “cantik”, atau “si miskin” dengan “si miskin”. Namun adanya pernikahan hingga menjalin binaan keluarga karena terdapat sebuah singkronisasi (sambung) atau juga kesamaan antara keduannya walau ada saja ketidak cocokan antara keduannyam dan apabila sudah ada singkronisasi maka jagalah dengan sebuah ibadah “kasih sayang” karena meniru sifatnya Alloh yaitu الرحمن الرحيم.
Tiga model berkeluarga :
1. Salah pilih
Bisa jadilah musuh walau seagama dan seiman.
2. Kuatnya do’a hingga jadi keluarga قرَة أعيون
Mulai dari awal pernikahan, berhubungan, hamil, sampai melahirkan harus dirawat dengan do’a (modal) agar menjadi keluarga قرَة أعيون.
3. Hanya selintas tanpa memilih dan do’a lantas langsung bertemu. Namun dari sini bagaimana cara kita untuk mewujudkan ibadah kasih sayang dan mencapai keluarga yang قرَة أعيون.
Jikalau sabar dalam menghadapi masalah dalam pernikah, maka ganjaran pernikahan akan di dapat karena sabar merupakan ibadah kasih sayang.
Taklim selosoan
Oleh : Wifqi Nihayah
Blogger Comment
Facebook Comment