Hadist Kesembilan Belas


فِى   الرِّ   فْقِ   فِى   الُأَ  مْرِ   كُلِّهِ
قَلَ    رَ سُوْلُ  اللهِ  صَلَّى   اللهُ    عَلَيْهِ    وَ  سَلَّمَ    (لِعَا  ئِشَةَ  رَ  ضِيَ  اللهُ  عَنْهَا )  :   ﴿ إِنَّ اللهَ  يُحِبُّ    الرِّفْقِ   فِى   الْأَمْرِ كُلِّهِ﴾

Hadits Kesembilan Belas
Lemah lembut dalam segala hal

Lemah Lembut dalam Segala Hal
Rosululloh ﷺ bersabda pada Aisyah ra : ﴾ seseungguhnya Alloh SWTmenyukai kelemah lembutan daalam segala urusan seluruhnya﴿
Orang yang mempunyai sifat lemah lembut maka ia akan terbiasa bersifat :
1. Low Profile dengan ucapan dan perbuatannya.
2. Melakukan hal yang lebih mudah, ketika di sakiti orang boleh menolak dengan sifat atau cara yang lebih baik dan ringan tidak berbuat lebih keras.
3. Gampang nurut atau baik untuk selalu menurut.
Apabila sifat-sifat di atas terjadi ketika bermuamalah maka akan enak, tidak ada problem (masalah) antara satu dengan yang lain, sehingga kita bisa mengambarkan kehidupan yang indah dengan adanya kasih sayang dan lemah lembut. Ucapan kita sangat mempengaruhi, seperti contoh : “Sayyidah Aisyah orang yang alim tapi mendapatkan ucapan salam dari orang yakni : اَلسَامُ    عَلَيْكُمْ   yang artinya kematian, kemudian Sayyidah Aisyah menjawab : بَلْ  عَلَيْكُمْ  السَا   عُ   وَ   اللَعْنَةُ  yang artinya tetapi atasmu kematian dan laknat.”
Dari sini menunjukkan bahwa orang yang ucapannya keras akan mendapatkan balasan yang keras juga. Jangan salahkan kalau kita mendapatkan jawaban yang keras karena perbuatan kita sendiri. Tapi jangan kira orang yang ucapannya halus, hatinya juga halus. Dan orang yang ucapannya kasar, hatinya juga kasar. Itu semua belum tentu sama, inilah gambaran warna-warni kehidupan.
Oleh karena itu bagaiman dakwah itu menggunakan bahasa yang baik. Lisan digunakan untuk berucap, sebaik apapun ucapan yang keluar, tidak ada yang lebih baik seperti ucapan untuk berdakwah.
Dari sini menunjukkan bahwa berdakwah harus benar-benar dengan bahasa yang baik, tidak dengan bahasa yang jelek atau banyak guyon. Dalam berdakwah tidak cukup hanya dengan ucapan yang baik saja, tapi juga harus ada tindakan dan perbuatan yang baik pula.
1. Dai lemah lembut
2. orang tua lemah lembut
3. guru lemah lembut
Kalau punya guru yang keras maka sabar saja agar ilmu yang di dapat bermanfaat. Kehidupan dulu dan sekarang berbeda, kalau dulu guru keras tetap di tunggu dan di hormati ketika masuk. Tapi yang tejadi dizaman sekarang, guru keras di masukkan penjara. Makanya guru sekarang harus berhati-hati bergitu pula dengan berdakwah. Seorang da’i harus pandai-pandai menyenangkan orang lain dan berlaku lemah lembut selama masih ada di tempat tugas (perkampungan) yang ia tempati, kalau bisa malah sampai di anggap sebagai anaknya sendiri oleh jama’ah.
Berilah kabar-kabar yang mengembirakan, permudah jangan persulit, maka ia akan mendekatkan dirinya padamu.

Taklim pagi
Oleh : Abina Kh. Ihya’ Ulumiddin

Share on Google Plus

About tdmenha pujon

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment