Lengan Terpisah Kembali Menyatu
Kisah 01

Sayang, Muadz tidak berhasil mengakhiri hidup Abu Jahal karena serangan balasan dari Ikrimah putera Abu Jahal, berhasil membuat Muadz terluka parah.Tebasan pedang Ikrimah mengenai pundak Muadz sehingga menjadikan bahunya hampir terputus. Akan tetapi hal ini tidak membuat Muadz berhenti. Baginya berperang membela agama Allah lebih asyik daripada merasakan sakitnya luka. Ia tetap bertempur dengan mengikat lengannya yang hampir terlepas dari pundaknya itu ke belakang punggungnya.
Setelah dirasakan lengan itu semakin menyakiti dirinya maka ia menginjak lengan tangan yang nyaris putus itu dengan telapak kakinya dan lalu mencabutnya. Terlepas sudah lengan tersebut. Oleh pemiliknya kemudian diletakkan di tanah begitu saja. Selesai peperangan ia membawa lengan itu kepada Rasulullah Saw. Beliau Saw kemudian meletakkan lengan itu kembali di tempatnya. Dan dengan hanya meludahinya, lengan itupun tersambung kembali.
Sementara itu Muawwidz bin Afra’, pemuda yang sejak awal pertempuran juga mengincar Abu Jahal menemukan Abu Jahal yang sedang menggelepar karena luka-lukanya. Muawwidz tidak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung menusukkan pedang ke tubuh Abu Jahal dan membuatnya sekarat. Pada detik-detik kematian itulah Abdullah bin Mas’ud ra datang dan langsung memenggal kepala Abu Jahal .
Baca Artikel Lainnya : "Berjiwa Sosial Tinggi"
Kisah 02
Menjelang perang Badar seorang musyrik bernama Khubeb bin Yasaf bersama satu orang temannya datang kepada Rasulullah Saw. Meski belum masuk islam ia sudah sangat bersimpati kepada umat islam umumnya dan Rasulullah Muhammad Saw khususnya. Kepada Rasulullah, Khubeb mengatakan: “Sesungguhnya kami berdua ingin ikut ambil bagian dalam peperangan bersama anda”
Rasulullah Saw bertanya: “Apakah kamu sudah masuk islam?” .“Belum” jawab Khubeb. Rasulullah Saw lalu bersabda: “(Kalau begitu) sungguh kami tidak meminta pertolongan kepada kaum musyrik untuk mengalahkan kaum musyrik” akhirnya hidayah Allah datang kepada Khubeb. Saat itu pula menyatakan diri masuk islam dan langsung ikut serta dalam perang Badar.
Dalam perang yang sangat menentukan bagi umat islam inilah Khubeb terluka. Pundaknya terkena sabetan pedang sehingga mengalami luka sangat dalam dan membuat tangannya seakan telah terlepas dari tubuhnya. Khubeb segera datang kepada Rasulullah Saw. Beliau lalu meludahi luka tersebut, merapatkan kembali bagian tubuh yang hampir terpisah dan merekatkannya kembali seperti sedia kala laykanya tidak pernah terkena apapun.
Setelah sembuh, Khubeb kembali ke medan laga dan berhasil membunuh lelaki yang telah melukai pundaknya. Di antara hukum perang dalam islam adalah bahwa orang islam yang berhasil membunuh seorang kafir di medan perang maka ia berhak memilki kekayaan yang dibawa si kafir sewaktu terbunuh semisal baju besi atau senjatanya. Waktu itu Khubeb langsung mengambil pedang orang kafir yang dibunuhnya.
Perjalanan waktu akhirnya mempertemukan Khubeb dengan seorang wanita yang ternyata adalah puteri lelaki yang dibunuhnya di medan laga tersebut dalam sebuah ikatan pernikahan. Pada suatu kesempatan, isteri Khubeb yang mengenali pedang suaminya berkata: “Andaikan saja aku tidak kehilangan lelaki yang telah memberikan pedang ini kepadamu” Khubeb lalu menjawab: “Kamu tidak akan kehilangan lelaki yang telah mengantarkan ayahmu ke pintu neraka”
Blogger Comment
Facebook Comment