Indahnya Berakhlakul Karimah

Akhlak atau adab sopan santun yang telah dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW itu meliputi akhlak manusia kepada Allah SWT dan Akhlak terhadap sesama ciptaan Allah.
akhlak mulia itu dapat di kelompokkan kedalam dua kelompok yaitu :
- Akhlak kepada Allah
Akhlak mulia kepada Allah berati mengikuti seluruh perintah yang telah disampikan Allah kepada Rasul yang Maha Mulia Muhammad SAW. Seluruh perintah tersebut sudah tercatat dalam Al-Quran dan Hadist.
- Akhlak kepada ciptaan Allah
Akhlak terhadap ciptaan Allah meliputi segala prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun sesama ciptaan Allah yang terdiri atas ciptaan Allah yang gaib dan ciptaan Allah yang nyata, benda hidup dan benda mati.
Ada sebuah cerita :
Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu. pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.
Namun, setiap pagi, nabi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang
menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abu bakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, "Anakku, adakah kebiasaan kekasihku ( nabi Muhammad ) yang belum aku kerjakan?"
Aisyah RA menjawab. "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja." "Apakah Itu…..?", tanya Abu bakar RA. "Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana," kata Aisyah RA.
Keesokan harinya sahabat Abu bakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu bakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan kepadanya. Ketika Abu bakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berkata : "Siapakah kamu?"
Abu bakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa (mendatangi engkau)".
"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,!!" bantah si pengemis buta itu. "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku." Pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abu bakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu,
"Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya,
orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW."
Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abu bakar RA, dan kemudian berkata, "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia."
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA, saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.
Nah, mari Kita teladani perilaku Rosululloh ini, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW ? Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau ? Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq. Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup
melakukannya. Mulai dari bagaimana kita berakhlak kepada orang tua kita, dengan guru kita, dengan teman kita dengan kakak kita, adik kita dan kepada siapapun kita harus mempunyai akhlak yang bagus, karma akhlak adalah merupakan hiasan, Seperti Syair di bawah ini :
Akhlaq ialah bunga diri
Indah dilihat oleh mata
Senang dirasa oleh hati
Setiap orang jatuh hati
Akhlaq nilai diri manusia-
Modal hidup dimana-mana
Kemana pergi orang suka
Banyak kenalan murah rizqi
Orang yang tiada akhlaq
Harta banyak tiada nilainya
Wajahnya yang cantik hilang serinya
Berpangkat tinggi pun orang benci
Orang yang berakhlaq tinggi
Kemana pergi orang suka
Ia disukai dan dipercayai
Kawan banyak dimana-mana
Sebaik-baik manusia
Yang tinggi akhlaqnya
Karena disukai Alloh
Dan juga Rosul-Nya
Disenangi manusia seluruhnya
Akhlaq mulia ibarat bunga
Blogger Comment
Facebook Comment