يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَوَلَّوْا
قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ قَدْ يَئِسُوا مِنَ الْآخِرَةِ كَمَا يَئِسَ
الْكُفَّارُ مِنْ أَصْحَابِ الْقُبُورِ
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai
Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana
orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.”
Di dalam Al-Qur’an terdapat istilah
Al-wala’ yang menunjukkan kecintaan untuk memohon pertolongan padaNya.
Selain itu juga ada istilah Al-Baroo’ yang berarti lepas tangan dan
lepas dari seperti lafadz innii barium mimma ta’budun (sesungguhnya saya
berlepas diri dari apa yang kalian sembah).
Dan
dalam surat Al Mumtahanan : 13 lafadz (تَتَوَلَّوْا)
yang berarti Menyukai. Ayat ini mengisyaratkan kita agar jangan sampai
menyekutukan Alloh, seperti yang dilakukan orang kafir/musyrik. Terlebih lagi
Alloh tidak akan mengampuni orang-orang yang menyekutukannya.
Orang-orang
Non Muslim kebanyakan sudaha musyrik secara total. Sedangkan orang islam masih
terdapat kecenderungan untuk meniru langkah mereka terutama lewat dari beberapa
celah adat yang menyimpang dari syari’at Agama.
Larangan
menyekutukan Alloh, biasanya bersanding dengan perintah untuk berbuat baik pada
orang tua. اَنِ شْكُرْلى
وَلوَالِديك . andaikan kita telah beribadah dengan rajin,
shodaqoh dengan rutin, dan melakukan semua kebaikan, maka Alloh akan membuka
semua pintu surga untuk kita. Namun pintu-pintu akan tertutup manakala kita
durhaka pada orang tua karena perbuatan ini tidak di sukai Alloh.
Selain itu kita juga dilarang
menjadikan orang yahudi dan nashroni sebagai pelindung, kita hanya boleh
berhubungan dengan mereka dalam hal mu’amalah, jangan sampai kita mencampurkan
masalah aqidah dengan ikut-ikutan do’a bersama lintas Agama atau sejenisnya.
Al Wala’ juga mempunyai banyak jalan dan cara. Seperti
mencintai orang sholeh, atai berusaha menjadi orang yang jujur. Kalau ada
seorang pemimpin kafir yang baik dan orang islam yang belum tentu baik, mana
yang harus kita pilih ???
Sejelek-jelek
orang islamsaat mereka masuk neraka masih bias mentas dari neraka, lah orang
kafir?? Selamanya tetap di neraka.
orang kafir itu, bingung karo
kebingungane seng akhire mbingungake, Agama lampau juga begitu. Sangatlah
berbeda dengan Agama islam yang beraturan. Mulai masalah pernikahan sampai
masalah buang air di atur oleh Agama islam.
Wallohu a’lam
bis showab.
Penulis : Aina
Ma’rifatul Ulya
Blogger Comment
Facebook Comment