Diriwayatkan dari
Tamim ad-Dari rodliyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda: “Pilar dan pondasi agama adalah nasehat.” . “Untuk siapa ?”. Beliau
bersabda: “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan untuk para pemimpin muslimin
dan orang-orang muslim secara umum.”
Pilar dan pondasi
agama adalah nasehat. Pernyataan ini menuntut seseorang berkewajiban memberikan
nasehat. Sekalipun orang yang dinasehati enggan menerimanya. Yang jelas bahwa
hukum asal memberikan nasehat adalah wajib. Seperti pula menyampaikan ilmu
(tabligh).
Addinunnashihah
senada dengan pernyataan al Hajju Arofah, yang berarti pokok haji adalah
Arofah. Hal ini merupakan sebuah jawamiul kalim yang merupakan bagian dari
keistimewaan yang dianugerahkan Allah kepada Rasulillah. Sebuah kalimat yang
singkat akan tetapi sarat dengan makna.
Nasehat demikian
penting, ia merupakan bagian kehidupan dalam keberagaaman. Sehingga ummat bisa
bersama-sama dalam satu kapal berlayar menuju dermaga kesuksesan.
“Man Qobila
nasihah amina minal faslihah waman aba fala yalumanna illa nafsah.” (Seseorang
yang menerima nasehat, ia aman dari pengumbaran aibnya. Sementara orang yang
menolak nasehat maka jangan mencela kecuali pada dirinya sendiri)
Seseorang tak
mungkin senantiasa berada dalam posisi benar, sehingga seharusnya ia mau
menerima dikala dinasehati.
www.poztmo.com |
Pemberi nasehat
ibarat seorang penjahit yang memegang benang lantas menjahit selembar kain
sehingga jadilah baju yang rapi dan bagus. Sehingga seharusnya pemberi nasehat
adalah sosok yang mampu mempertautkan hamba-hamba Allah, merajutnya sehingga
menjadi seorang muslim yang baik.
Pemberi nasehat
seharusnya mencontoh karakter seekor anjing. Seekor anjing meski gonggongannya
memekikkan telinga, sekujur tubuhnya penuh dengan najis yang berat, akan tetapi
ia memiliki kesetiaan yang kokoh terhadap pemiliknya.
Dalam kitab
Abuya, Ad Dakwah al Islahiyah, beliau menjelaskan bahwa, min muqowwamat al
mujtama’ al islami al Nashihah, termasuk elemen masyarakat Islami adalah
nasehat. Seseorang semestinya tak memandang siapa yang memberi nasehat, apakah
lebih tua, sebaya, atau lebih muda, seharusnya ia mau dengan legawa menerima
nasehat. Sebab manusia pada dasarnya amat membutuhkan nasehat dari siapa saja.
Sebab kondisi keimanan manusia yang dimaklumi satu waktu kuat, bertambah, satu
waktu yang lain lemah, menurun. Nasehat ibarat resep dan saran dokter yang
seharusnya sangat diperhatikan.
Abuya as Sayyid
Muhammad dalam memberi nasehat kepada para santrinya sampai pada hal yang amat
kecil, seperti dikala ada tamu tiga, sementara santri menyiapkan cangkir enam
yang semuanya di isi minuman. Abuya langsung respon: “ Berapa tamu?” “Tiga
Abuya”, “Heh Dungu!, kenapa ini cangkirnya di isi minuman semua?”. Dalam
kesempatan lain santri juga kena marah hanya sebab terbalik meletakkan
kacamata.
Abi Ihya’ juga
pernah di tampel Abuya dikala takbir shalat, beliau mengangkat tangan setinggi
dada, sebab hal itu akan dinilai aneh oleh masyarakat Jawa yang umumnya
bermadzhab Syafi’i. Sementara berdakwah adalah mencari simpati, tidak
membingungkan, kecuali ketika diberi keluasan cakrawala ilmu terlebih dahulu.
Al Kayyis man
dana nafsahu wa amila lima ba’dal maut. Orang yang cerdas adalah orang yang:
-
Membiasakan diri untuk taat kepada Allah
-
Muhasabah diri
-
Mengalahkan nafsunya
-
Syariah, dan tunduk kepada Allah
Serta
beramal untuk kepentingan selepas mati.
Agama ini adalah
nasehat untuk Allah ta’ala. Maksudnya adalah nasehat ini kembali kepada diri
seseorang sendiri, bagaimana seseorang memproses diri untuk mengenal Allah
secara benar. Beriman kepada Allah. Menafikan kesyirikan, meng-Esa-kan Allah
dalam dzat, sifat, dan pekerjaan. Mengenal sifat dan asma Allah ta’ala.
Menjalankan perintah Allah, menjauhi larangannya. Mencintai karena Allah,
membenci karena Allah. Mengakui nikmat dan mensyukurinya. Ikhlas dalam setiap
keadaan.
Allah adalah Esa,
pencipta semesta alam raya. Seluruh makhluk takkan mampu melawan kekuasaan
Allah ta’ala. Sesuatu yang paling kecil takkan bergerak kecuali Allah yang
membuatnya bergerak. Tak ada seseorang yang ikut campur mengatur kekuasaannya.
Ialah dzat yang Maha hidup, semua apapun itu dalam pengawasan Allah, bahkan
daun yang jatuh Allah Maha mengetahui. Allah mengerti seluruh jumlah sesuatu
apapun. Ialah Allah yang maha berkehendak. Allah Maha Mulya, Hanya Allah yang
berhak dipuji. Apa yang dikehendaki Allah takkan ada yang mencegah, dan apa
yang tak dikehendaki Allah takkan pernah ada yang mengadakan.
Agama ini adalah
nasehat untuk kitab Allah, maksudnya adalah kita harus mengerti bahwa seluruh
kitab yang diturunkan dari Allah. Taurat, zabur, injil, dan Al-Quran semuanya
dari Allah. Akan tetapi al-Quran memiliki keistimewaan, seseorang takkan pernah
kuasa untuk menandingi al-Qur’an dengan surat terpendek sekalipun. Bagaimana
kita selalu mencintai al-Qur’an dengan senantiasa membacanya dengan khusyu, dan
berstandar tajwid. Memahami dan mendalami ilmu al-Qur’an. Memulyakan al-Quran.
Mengamalkan ayat muhkam bukan ayat mutasyabbihat. Menuruti mauizhohnya. Dan
membahas dan mempelajari ulumul Qur’an. Cinta dalam menyebarkan dan mengajak
kembali kepada al-Qur’an
Agama ini adalah
nasehat untuk Rasul-Rasul Allah, maksudnya adalah dengan membenarkan
risalahnya, mengimani apa yang dibawa Rasulullah. Kesanggupan untuk taat kepada
Rasulillah dalam perintah dan larangannya. Selalu mengikatkan diri dan
keinginan dengan apa yang dibawa oleh Rasulullah. Menjadikan Rasul sebagai ukuran dan standar
dalam bersikap dan bertindak. Menjadikannya sebagai teladan untuk menjalani
kehidupan. Menghidupkan sunnahnya. Seorang mukmin yang diterima ketauhidannya
adalah yang selalu mengikuti Rasulillah, sebaliknya seseorang yang selalu
menuruti hawa nafsunya, tak mau mengikuti Rasulillah, berarti ia telah kafir. Belajar
hadits dengan benar. Menghormati ahlulhadits. Berakhlaq dengan akhlaq Rasul,
beradab dengan adab Rasul. Mencintai Rasul, ahlul bait dan sahabat-sahabatnya.
Menjauhi orang yang suka mencaci dan mencela ahlul bait dan para sahabatnya.
Agama adalah
nasehat bagi para pemimpin muslim, maksudnya adalah dengan menasehati pejabat, Rasul berwasiat: “Tidak boleh terkhianati tiga
hal ini, ikhlas beramal karena Allah, memberi nasehat dengan para pejabat
pemerintah, dan menetapi jamaah muslimin.”, membantu mereka dengan kebenaran,
mengingatkan mereka dengan hal yang mereka lupa dalam urusan mereka, mendoakan
mereka agar diberi kebaikan dalam menjalani tugas, menghindari keluar dari
sistem Islamy, berjihad bersama mereka, perintah yang baik kita turuti dan
perintah yang jelek kita hindari.
Agama adalah
nasehat bagi seluruh orang muslim, maksudnya adalah dengan menunjukkan mereka
agar bisa memperbaiki urusan akhirat dan dunia, tak membuat mereka terganggu,
menutup cela dan aib mereka. Mencintai mereka dengan sebuah hal yang kita
cintai. Gembira dengan kegembiraan yang dirasakan orang lain. Jangan sampai
menipu mereka. Memberikan peringatan kepada mereka dengan lemah lembut dan
indah, sebab dengan cara ini justru yang paling bisa diterima.
Blogger Comment
Facebook Comment