“ Suatu saat antum di lok-lokno wong antum biasa ae, jadi
dai harus siap seperti itu!.” (Abi Ihya’)
Seorang dai memang memiliki sekian banyak tantangan yang
harus dihadapi. Sebab kapasitas dai sebagai seorang mushlih, atau dalam istilah
akrab disebut sebagai agen perbaikan (agent of change).
Term mushlih amat berbeda dengan term sholih. Pada umumnya
orang yang memiliki karakter sholih tiada banyak mendapatkan kecaman dari
masyarakat. Sebab karakter tersebut lebih berpengaruh untuk diri sendiri. Namun
seseorang yang memiliki karakter sebagai seorang mushlih, maka keberadaannya
menjadi sebuah ancaman tersendiri bagi pihak-pihak yang belum mendapatkan
hidayah dari Allah ta’ala. Pihak-pihak yang eksistensinya terancam sebab pusat
bidik perbaikan seorang agen adalah apa yang telah menjadi rutinitas, mengakar,
membudaya, dan menjadi karakter yang mereka tampilkan setiap saat.
Blogger Comment
Facebook Comment