Kita berada di sebuah zaman yang begitu banyak
orang melakukan dosa akan tetapi ia tak merasa bahwa apa yang ia lakukan
merupakan sebuah dosa. Maka seseorang yang masih mau mengakui dosa yang ia
lakukan, ia sudah dianggap sebagai orang yang ingat kepada Allah. Dan dengan
mengakui dosa sudah bisa menghapus kesalahan yang kita lakukan.
Seorang mukmin menganggap dosa yang dilakukan
sebagai sebuah gunung yang demikian besar, dan seorang kafir atau munafiq
menganggap dosa yang dilakukan sebagai sebuah lalat yang hinggap di hidung.
Padahal kita tahu bahwa seekor lalat yang hinggap di hidung kita, kala kita
usir, ia akan hinggap kembali.
Maka seseorang perlu memperbanyak taubat dan
istighfar kepada Allah. Sekian redaksi isighfar di ajarkan oleh Rasulillah dari
mulai yang paling singkat hingga yang paling panjang.
3. Menyesal dengan kesalahan yang ia lakukan dan
dihantui galau dan resah.
Kegalauan dan keresahan yang dialami oleh pelaku
kesalahan di ilustrasikan layaknya kala ia di sengat seekor kalajengking.
Nyerinya tak semudah itu hilang. Seorang mukmin takkan masuk di lubang yang
sama dua kali, ia akan berusaha untuk tiada mengulangi kesalahan yang pernah ia
lakukan.
4. Ia melihat bahwa kala ia melakukan dosa seolah
ia berada dibawah batu besar, ia khawatir jangan-jangan batu itu runtuh lantas
membunuh dirinya.
5. Ia melihat bahwa kala ia melakukan dosa, akan
turun padanya sekian banyak musibah karena kala itu dia terhalang dari
Tuhannya.
wa ma ashobakum min musibatin fima kasabat
aydikum...
Blogger Comment
Facebook Comment