Muhasabah Diri

Kita berada di sebuah zaman yang begitu banyak orang melakukan dosa akan tetapi ia tak merasa bahwa apa yang ia lakukan merupakan sebuah dosa. Maka seseorang yang masih mau mengakui dosa yang ia lakukan, ia sudah dianggap sebagai orang yang ingat kepada Allah. Dan dengan mengakui dosa sudah bisa menghapus kesalahan yang kita lakukan.
Seorang mukmin menganggap dosa yang dilakukan sebagai sebuah gunung yang demikian besar, dan seorang kafir atau munafiq menganggap dosa yang dilakukan sebagai sebuah lalat yang hinggap di hidung. Padahal kita tahu bahwa seekor lalat yang hinggap di hidung kita, kala kita usir, ia akan hinggap kembali.
Maka seseorang perlu memperbanyak taubat dan istighfar kepada Allah. Sekian redaksi isighfar di ajarkan oleh Rasulillah dari mulai yang paling singkat hingga yang paling panjang.
3. Menyesal dengan kesalahan yang ia lakukan dan dihantui galau dan resah.
Kegalauan dan keresahan yang dialami oleh pelaku kesalahan di ilustrasikan layaknya kala ia di sengat seekor kalajengking. Nyerinya tak semudah itu hilang. Seorang mukmin takkan masuk di lubang yang sama dua kali, ia akan berusaha untuk tiada mengulangi kesalahan yang pernah ia lakukan.
4. Ia melihat bahwa kala ia melakukan dosa seolah ia berada dibawah batu besar, ia khawatir jangan-jangan batu itu runtuh lantas membunuh dirinya.
5. Ia melihat bahwa kala ia melakukan dosa, akan turun padanya sekian banyak musibah karena kala itu dia terhalang dari Tuhannya.
wa ma ashobakum min musibatin fima kasabat aydikum...




 
Muhasabah Diri
madani.fsm.undip.ac.id
Share on Google Plus

About Ma'had Al Inshof Al Islami

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment