3 Orang yang Dicintai dan Dibenci Alloh
Dalam surat
حدثتا محمد بن بشار و محمد بن المثنى قالا حدثنا محمد بن جعفر حدثنا شعبة عن منصور بن المعتمر قال : سمعت ربعي بن خراش يحدث عن زيد بن ظبيان يرفعه إلى أبي ذر عن النبي صلى الله عليه و سلم قال ثلاثة يحبهم الله وثلاثة يبغضهم الله فأما الذين يحبهم الله فرجل آتى قوما فسألهم بالله ولم يسألهم بقرابة بينه وبينهم فمنعوه فتخلف رجل بأعقابهم فأعطاه سرا لا يعلم بعطيته إلا الله والذي أعطاه وقوم ساروا ليلتهم حتى إذا كان النوم أحب إليهم مما يعدل به نزلوا فوضعوا رؤوسهم فقام أحدهم يتملقني ويتلو آياتي ورجل كان في سرية فلقي العدو فهزموا وأقبل بصدره حتى يقتل أو يفتح له والثلاثة الذين يبغضهم الله الشيخ الزاني والفقير المختال والغني الظلوم
حدثنا محمود بن غيلان حدثنا النضر بن شميل عن شعبة نحوه
1. Ketika kaum yang meminta dengan nama Alloh dan tidak meminta atas nama kekerabatan diantara mereka, itupun ia tidak mendapat sesuatu darinya, padahal dalam tuntunan Islam, seharusnya seorang muslim memberikan sesuatu demi memuliakan nama Alloh. Kemudian ada seorang yang memberi diluar pengetahuan orang banyak, hanya ia pemberi dan Alloh yang Tahu. Ini kaitannya dengan kemauan seseorang untuk tetap berbuat baik pada seseorang karena :
لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوا وَّآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوا وَّآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوا وَّأَحْسَنُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ المائدة: ٩٣
"Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (Al-Maidah : 93)
2. Di saat Orang-orang yang berjalan jauh hingga semua kaum lebih memilih tidur tetapi ia lebih memilih untuk berdiri untuk menyembah pada tuhannya kemudian membaca ayat-ayat Tuhannya.
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ الحج: ٧٨
"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong." (Al-Hajj : 78).
Baca Artikel Lainnya : Dzikir Sebagai Sebaik Penghias
Pada dasarnya agama tidak memberatkan seseorang, tetapi kalaupun kita mau melakukan mujahadah, maka tidak apa-apa. Dimulai dari level minimal hingga pada hal yang maksimal. Sesuatu yang kecil tetapi dilakukan dengan rutin, itu membutuhkan kesabaran. Bukan dari segi sedikitnya, melainkan dalam hal “ingin sambungnya pada Alloh” sudah sangat baik. Apalagi manakala ia melakukan kebaikan itu dalam jumlah yang banyak seperti yang dilakukan Ah Habul Maqom. Imam Malik, Imam Syafi'i bisa mengkatamkan 60 kali Al Qur'an. Kita saja sekali atau dua kali sudah maksimal. Para sholihin melakukan hal ini walau Rosululloh tidak melakukan amalan ini tetapi secara teknis amalan ini masuk pada kategori: Dzikron kasiiro dan Wajahiduu, maka tidak apa dilakukan. Sayyidina Bilal selalu menjaga wudhu sehingga suara sandalnya terdengar di surga. Dari cerita ini, berkembanglah dikalangan kaum muslimin berbagai macam dzikir, wirid, hizib, rotib dan amalan lainnya sebgai bentuk mujahadah yang merupakan anjuran dalam Islam.
3. Dalam peperangan menghadapi musuh Alloh, di saat kaum muslimin kalah dan banyak orang-orang lari, kemudian ia sendirian menghadapi musuh sehingga dengannya ia syahid. Contoh yang dilakukan oleh Shohabat Ma'an (Pamannya ...... ) yang menerobos kaum musyrikin saat pasukan Islam terpuruk di perang Uhud. Rosululloh membiarkan Beliau maju sehingga puluhan senjata menerobos tubuhnya. Belakangan ini muncul beberapa golongan menggunakan dalil ini untuk melakukan “Bom Bunuh diri” sehingga muncul berbagai pengeboman beberapa lokasi ramai.
1. Syekh yang sudah tua tetapi malah berzina. Dulu ada ayat yang dimansukh mengenai seorang tua tetapi berzina. Kata As Syekh dinisi juga bisa dimaknai “Al Mukhshon”, yaitu seseorang yang sudah memiliki suami/istri.
2. Fakir yang sombong. Sudah fakir tetapi malah menyombongkan diri
3. Orang kaya yang dholim. Aslinya dengan kekayaan yang dimiliki, ia bisa berbuat baik pada setiap orang tetapi ia malah berbuat dholim pada kariawan atau pada orang-orang disekitarnya.
Blogger Comment
Facebook Comment