Adab Berdzikir

ADAB BERDZIKIR


Adab Berdzikir


1. Mengosongkan badan dari makanan
banyaknya makanan akan menyedot darah untuk mencerna makanan, kuranglah asupan darah ke otak akan menjadikan seseorang mengantuk. Sangat tidak cerdas manakala akan berdzikir malah makan banyak. Orang cerdas itu berusaha agar bisa fokus berdzikir.
Tidak memenuhi anak adam pada tempat yang paling jelek daripada orang yang memenuhi perutnya dengan makanan. Maka bagi seorang penempuh akhirat untuk mengosongkan (tidak penuh) tubuhnya dari makanan, terlebih lagi bagi orang yang baru menempuh jalan menuju Alloh.

2. Duduk untuk berdzikir
Duduk yang dilakukan untuk berdzikir dengan keadaan merasa rendah. Cara ini secara dhohir akan memberikan asar dalam batin karena jiwa mempunyai hubungan dengan badan. Bila badan diberi suatu sifat maka jiwa juga memiliki sifat yang sama. Lihatlah posisi dahi dalam sujud, lihatlah dengan apa jiwa berjalan saat sujud berupa tunduk dan merasa hina tanpa merasa siapa.

3. Memejamkan mata dan menahan pendengaran
Sebisa mungkin seseorang menahan indra manusia agar lebih fokus dalam berdzikir. Dengan memangkas hal-hal yang menyibukkan pemikiran apalagi mata yang merupakan indara yang paling menguras pemikiran, maka akan mempermudah sampai pada kekhusuan.

Ada 3 kelompok ketakwaan seseorang. 
Level 1 : Dholimun linafsih.
Ketika seseorang tidak mensekutukan Alloh dan mengimani Alloh. Siapa mereka kalau bukan orang Islam?. Nyatanya kristen, hindu, budha itu mensekutukan Alloh. Inilah modal dasar keimanan seseorang. Ibarat orang awam, ia juga melakukan maksiat. 
Level 2 : Muqtasid.
Level 3 : Saabiqun bil khoirot.

4. Memperbaiki jumlah hitungan dalam iltizam berdzikirnya
Terkait dengan jumlah yang ribuan bahkan jutaan, boleh menggunakan tasbih. Dengan menggunakan tasbih maka akan membantunya, supaya pikiran tidak tersibukkan dengan jumlah hitungan. Penggunaan tasbih ini seyogyanya tidak perlu diperdebatkan karena Abu Huroiroh memiliki tasbih yang jumlahnya ribuan. Imam Junaidi juga tidak melepaskan tasbih walaupun sudah tinggi kedudukannya.
Amalan kecil yang dilakukan dengan terus-menerus saja sangat baik, apalagi amalan banyak dengan istiqomah?. Merekalah golongan orang yang disebut dalam “wa jaahiduun”.

5. Seorang murid yang sedang berdzikir seyogyanya tidak berbicara
Ketika berdzikir, ia menghadap, berbicara, berbisik dengan Alloh maka sangat tidak bijak bila ia putus waktu itu. Seyogyanya pula ia memilih waktu tertentu dan paling nyaman untuk berdzikir.

Termasuk adabnya berdzikir:
Kadang Alloh memberikan rahasia tertentu bagi orang yang mengamalkan dzikir tertentu dengan ikhlas dan keistiqomahan. Termasuk adabnya adalah tidak menampakkan makna amalan tersebut.
Makna-makna tersebut adalah cahaya, cukup diam saja. Ketika cahaya itu berturut-turut masuk dirinya, kuatlah jiwanya. Bila ia memberitahukan keistimewaan itu, keluarlah cahaya-cahaya itu sehingga hilanglah keistimewaannya. Menghidari minum. Dengan minum maka akan menghilangkan haus. Menghadiri Majlis Teman untuk Dzikir. Pulang dari majelis dzikir, ia membawa keberkahan yang “sumrambah” pada keluarganya.

Baca Artikel Lainnya : Keutamaan Berdzikir


Share on Google Plus

About tdmenha pujon

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment