Keutamaan Berdzikir
Dzikir adalah rukun untuk menempuh jalan menuju Alloh, bahkan ia adalah tiang dari jalan itu sendiri. Tidak akan sampai seseorang pada Alloh kecuali dengan melanggengkan dzikir.
Dzikir itu ada 2 hal, dengan lisan dan hati. Dengan dzikir billasan, seseorang akan biasa dan mudah berdzikir dengan hati. Seseorang yang bisa berdzikir dengan lisan dan hati, sempurnalah jalannya menuju Alloh.
Dzikir adalah sertifikat dari Alloh. Seseorang yang diberi kesempatan berdzikir berarti mendapat sertifikat dari Alloh.
Dzikir adalah pedangnya para santri untuk memerangi musuh. Ia akan menjaga afat (mala petaka) yang pendzikir.
Dengan dzikir ia dapatkan medan yang terang untuk bertemu dan musyahadah pada Alloh menuju takut pada Alloh,
Seorang yang berdzikir dengan sebenar2nya, ia akan terlupa pada segala sesuatu, Alloh lantas menjaganya dari semua perkara. Pujilah Alloh walaupun belum bisa menikmati manisnya, maka ia akan memberikan faidah yang agung pada pendzikir.
As Syibli: bukankah Alloh berkata: "Aku menemani orang yang berdzikir padaku?" Kekhusu'annya dzikir tidak dibatasai waktu, bahkan ia bisa dilakukan kapan saja. Sholat saja bisa dilakukan satu waktu tetapi tidak boleh dilakukan di lain waktu.
Dzikir bahkan lebih sempurna daripada berfikir. Dengan dzikir kita akan ingat Alloh dan Alloh akan mengingat kita.
Salah bin Abdillah berkata: tiada hari berlalu kecuali Alloh menyeru: "Wahai hamba-Ku, kamu tidak adil pada-Ku, Aku mengingat kamu tetapi kamu lupakan Aku, aku panggil kalian pada-Ku tetapi kamu pergi pada selain Aku, Aku jauhkan balak dari kalian tetapi kamu berdiam dalam bermaksiat pada-Ku. Wahai anak adam, apa yang kelak kalian ucapkan ketika bertemu Aku?."
Harus diakui, sholat kita yang 5-10 menit tetapi hanya beberapa detik kita ingat dan khusu' pada Alloh. Itulah kenapa harus ditambal dengan sholat Jama'ah dan Sholat sunnah.
Hasan Al Basri berkata: "Carilah jalan untuk menemukan manisnya ibadah dalam Sholat, Dzikir dan membaca Al Qur'an. Kalau kalian tidak menemukan itu maka jalan menjadi wali tertutup bagi kalian."
Atstauri berkata: "Semua hal ada uqubahnya, sedangakan Uqubah seorang yang arif billah adalah putusnya diri dari Dzikir pada Alloh."
Baca Artikel Lainnya : Sikap Seorang Muslim
Ketika kita masuk dalam iltizam berdzikir, maka harus diatur dengan Adab. Bukankan para pencari dunia mempunyai anggaran dan menyusun keduniaan mereka, maka madzhab ahli dzikir mempunyai metode dan madzhab tersendiri. Mereka memiliki Syirbun sendiri-sendiri. Kita bisa memilih. Pokoknya ia harus melakukannya dengan terus-menerus. Para ulama menyimpulkan syarat utama menuju kesempurnaan dalam berdzikir yaitu:
1. Tujuan Berdzikir
Ia adalah Ruh dalam beramal. Pasti ada gejolak di fikiran untuk hal-hal tertentu, tetapi kalau mau memfokuskan tujuan, terbukalah hijabnya.
Sebagai contoh: "Seorang yang mau bersyukur pada 360 ruas tulang dengan sholat Dhuha, maka Alloh akan menambah kenikmatannya."
2. Ta'kid
3. Tawajuh dalam keadaan Suci
4. Menghadap Qiblat
Menurut Fiqih, yang wajib menghadap Qiblat adalah Dada. Tetapi ada sir batin tersendiri manakala kita mau menghadapkan semua anggota tubuh pada Qiblat.
5. Menyepi dalam berdzikir
Ini menghindari hal-hal yang menyibukkannya.
Blogger Comment
Facebook Comment