KAJIAN KITAB SUNAN TIRMIDZI
Dari Abu Huroiroh Sesungguhnya Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam bersabda : “IYYAKUM WA SUA DZATIL BAIN FAINNAHA AL HALIQOTU”
Analisa kalimat :
“IYYAKUM WA SUA DZATIL BAIN FAINNAHA AL HALIQOTU”
Dengan adanya perpecahan antara keluarga maka rusaklah semua hubungan padahal kita adalah makhluk sosial (liyattakhidza ba’dhukum ba’dhon sukhriyya). Ayat ini menjadi dasar untuk hidup bersama. Kita harus bisa hidup dengan guyub lan rukun. Di dalam diri kita ada nafsu yang akan muncul karena sikap manusia sehingga seseorang terluka karena sombong, bangga diri yang akhirnya meremehkan orang lain. Ketika ada kelebihan dalam dirinya, ia akan lupa pada kekurangannya.
Ekspresi ada rasa tidak suka akan menunjukkan yang tidak baik mulai dari meludak, melotot, ngewe-ngewe. Ini akan malahirkan orang yang individualis.
Makanya agama mengajak untuk memaafkan. Sopo seng ngalah bakal kepilah, malah kepileh. Saling kasih adalah dasar utama untuk menciptakan kedamaian. Para Shohabat sampai dijuluki “ruhamaau bainahum”. Kebersamaan merupakan pokok agama.
Realita sekarang malah terjadi keterbalikan, perpecahan dimana-mana, pemusuhan menjamur. Tetangga kita menjengkelkan. Ketemu mereka membuat hati enek.
Modal kebersamaan
Manusia punya modal kebersamaan di alam Arwah, bisakah kita menjaga? Kalau bisa, hidup ini indah. Ada masalah diselesaikan bersama, sakit lalu dijenguk bersama.
SUA DZATIL
Kalau ini terjadi, hidup ini tidak ada artinya.
Hadist ke 2517
“Maukah aku tunjukkan suatu amalan yang lebih utama dari pada pahala puasa, sholat dan shodaqoh?.” Memperbaiki hubungan antara “dzatil Bain”(orang-orang yang berseteru). Sesungguhnya rusakknya hubungan (suudzatil bain) ia mencukur.
ISHLAH BAINA DZATIL BAIN.
Harus tahu akar masalahe, mengurai benang yang kusut. Kata minnajwahum (Bisik-bisikan) yang harus berkumpul dengan pandai bershodaqoh. Ada kelompok yang kita maklumi bukan kelompok yang benar yaitu Syi’ah dengan sistem persatuan yang kuat karena ada imamah, seperti contoh : “hari ini jangan merokok, uangnya dikumpulkan untuk berjuangan maka dengan mudah bisa dikumpulkan dengan mudah”. LDII bisa mengumpulkan 20% pendapatanya untuk perjuangan. Sedangkan kita Alhussunah? Bondo dengkul dewe2. Kejamaan yang didukung dengan dana dari shodaqoh, jadilah ia kuat.
Islah ini harus ada pendekatan individu (Seperti orang-orang yang berbisik-bisik/diskusi ). terlahirlah komunitas yang bisa mengamalkan “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”.
Di sini kita dibangun dangan modal keberkahan dari abuya sehingga muncul kebersamaan yang dipupuk dengan sistem yang beliau bangun.
فساد ذات البين ثلمة فى الدين
Ketika seseorang sudah berkubu-kubu tanpa adanya pembinaan yang kuat maka tidak bisa mewarnai dunia malah akan tercabik-cabik karena tidak adanya “Tauhidul Fikroh”. Ia malah akan terwarnai golongan lain. Organisasi besar tanpa adanya kaderisasi dan membolehkan anggotanya kemana-mana maka akan kemana-mana (tidak jelas arahnya).Hadist ke 2518
Bakal Nyoto mrembet ingaatase sirokabeh kang nimpa yang umat sakdurunge siro kabeh.
Ini tidak terjadi dizaman Rosululloh,
DOA YANG UNIVERSAL
Salam = doa ini bertebaran di jaman Rosululloh. Assalam, sapa dengan salam pada orang yang kita kenal ataupun tidak kenal. Sedangkan di sini, bukanlah lingkungan yang membiasakan salam. Kita harus mengakui banyak hal belum bisa di amalkan. Makannya jika kita telah melakukan 10% dari agama saja maka sudah bagus. Salam adalah doa yang ringan diucap, “semoga engkau selamat”. Ini merupakan doa yang bebas. Ia Sebagai ciri khas orang muslim yang kemudian dijawab dengan lebih baik.
KEMBALI KE NOL (0) LAGI
Sudah menjadi sunatulloh ketika kita bersal dari nol dan akan kembali pada nol. Robbana Ma Kholaqta hadza baatila. Bahkan tinja kita yang dikeluarkan bisa dimanfaatkan untuk biogas yang lebih kuat dari pada kotoran sapi. Sampahpun bisa dimanfaatkan. Mestinya kita tidak menyisakan apapun sekecil apapun hingga makanan yang tertempel di jari (diklamuti drijine). Minum pun juga begitu.
Sunan Tirmidzi : Kitab Shifatul Qiyamah Bab 121 Hadist ke 2516
Blogger Comment
Facebook Comment