Kita dan Waktu
Kita tidak boleh menyia-nyiakan kesehatan dan waktu luang untuk tidak taat kepada Alloh Ta’ala dan hanya bergantung sepenuhnya kepada amalan yang telah lalu. Berusahalah untuk memanfaatkan kesehatan, dan bekerja keraslah untuk mengisi waktu luang. Karena, tidak setiap waktu bisa memberikan yang terbaik, dan setiap yang luput bisa didapatkan kembali. Dalam waktu luang itu ada penyimpangan atau penyesalan, dan dalam kesendirian ada kecenderungan atau keresahan.

Bazarjamher mengatakan: “Jika kesibukan itu akan menyebabkan kecapaian, maka waktu kosong akan menimbulkan pembusukan.”
Seorang yang bijak mengatakan: “Jangan menyendiri, sebab itu akan merusak akal dan akan membuat permasalahan yang sudah selesai menjadi ruwet kembali.”
Yang lain mengatakan: “Jangan kau biarkan harimu berlalu tanpa manfaat, dan jangan kau tanamkan hartamu pada sesuatu yang tidak produktif. Sebab, umur itu terlalu pendek untuk kau sia-siakan, dan harta itu terlalu sedikit untuk kau simpan dalam hal-hal yang tidak produktif. Terlalu disayangkan bagi orang yang berakal untuk menghabiskan waktunya dalam hal-hal yang tidak bisa di ambil manfaat dan kebaikannya, dan membelanjakan hartanya untuk hal-hal yang tidak menghasilkan pahala dan ganjaran.”
Nabi Isa as. pernah berkata: “Kebaikan itu ada tiga: ucapan, penglihatan, dan diam. Barangsiapa yang ucapannya selain dzikir, maka dia telah melakukan sesuatu yang sia-sia. Barangsiapa yang pandangannya tidak untuk mengambil pelajaran, maka sesungguhnya dia telah lupa. Barangsiapa yang diamnya tidak karena berpikir tentang kebenaran, maka dia telah tenggelam dalam ketidakseriusan.”
Baca Artikel Lainnya : Mencintai dan Membenci Karena Alloh
Blogger Comment
Facebook Comment