Manaqib Sayyidina Hasan & Bilal bin Rabbah

Manaqib Sayyidina Hasan & Bilal bin Rabbah


“Saya melihat Abu bakar yang sedang menggendong Sayyidina Hasan, kemudian Abu Bakar berkata : “Anakku ini menyerupai Nabi tidak menyerupai Ali dan kemudian Ali tertawa".”.

ungkapan بابي termasuk salah satu bahasa kecintaan kita kepada seseorang, dan dalam hadist di sebutkan siapa yang mengungkapkan kata-kata بابي ? Yaitu beliau Abu Bakar seorang khalifah dan sahabat Rosululloh sekaligus mertua Rosululloh. Kemudian lafad سبيه didalam hadis ini mengarah pada sebuah postur tubuh atau bodi tubuh Sayyidina Hasan yang sama persis dengan Rosululloh SAW. Sayyidinda Hasan sendiri yang berhak memegang khilafah setelah wafatnya Sayyidina Ali awalnya yang memegang sebuah kekhilafaan akhirnya diserahkan kepada Muawaiyyah, bukan berarti Sayyidina Hasan sendiri tidak mempunyai Pengikut, pengikut beliau sangat banyak sampai-sampai beliau di baiat oleh 40.000 orang saat itu untuk menjadi khilafah pengganti Ali, tetapi sebuah gelar kekhilafaan diserahkan oleh Sayyidina Hasan kepada Muawiyyah. Ini bukti kewaro’an Sayyidina Hasan yang sangat besar.

“Jagalah Muhamad Didalam Keluargamu” Artinya bahwa ketika kita mencintai Nabi Muhammad kita juga harus mencintai dan menjaga  Ahlul Bait. Karena Lafad ارقبوا  sendiri bermakna (menjaga dengan cara mengawasi terus menerus). Disamping itu memang kedudukan Ahlul bait harus mendapatkan sisi penjagaann yang baik dari pemerintah. Kemudian juga mendapatkan bagian Khumusul Khumus tersendiri.

Disamping itu juga terdapat sebuah konflik yang melibatkan ahlul bait masuk dalam rana politik, sehingga terjadi perang-perang kecil karena politik sehingga menumpahkan sebagian sahabat dan orang-orang yang terlibat pada saat itu. Zubeir bin Awwam mengatakan bahwa :

 واعلموا ان الله يحول بين المرء و قلبه 

"Sesungguhnya Alloh membuat Penghalang antara seseorang dan hatinya” . Istilah ini menunjukkan bahwa memang pada saat itu para sahabat tidak ingat.

“Sak apik apik e wong ojo ojo ngalokoni elek-eleke wong, sak elek-elek e wong ojo ojo nglakoni apik e wong”

“Tidak ada seorangpun yang menyerupai Nabi Muhammad SAW dari Hasan bin Ali’ ada seorang yang berasal dari iraq, yang bertanya kepada Abdulloh bin Umar, bagaimana hukum seorang yang berikhrom kemudian membunuh lalat ? Kemudian Ibnu Umar Menjawab : “Kenapa kamu ini bertanya seperti itu, malah mereka membunuh Sayyidina hasan” dan Rosululloh bersabda : “ dua-duanya adalah bunga keharumanku dari dunia”  (Maksudnya Rosululloh mencintai  kedua cucunya)


Baca Artikel Lainnya: "Dzikir Sebagai Sumber Energi


Bilal bin Rabbah

Manaqib Sayyidina Hasan & Bilal bin RabbahRosululloh bersabda : “Aku mendengar suara gesekan sandalmu disurga”. Begitu teliti Rosululloh kepada para sahabatnya sampai-sampai suara gesekan sandalnya saja beliau Nabi Muhammad sudah hafal dan kenal siapa sahabatnya. Padahal jalan setiap orang itu tidak sama.  Ini merupakan saebuah Bisyaroh yang diterima oleh Sayyidina Bilal bahwasanya ia adalah ahli Surga. Memang Ketika ditanya oleh Rosululloh beliau menjawab tidak mempunyai amal apapaun tapi dengan melanggengkan berwudhu dan setelah wudhu sholat dua rokaat wudhu ini menjadi “Anja  Amal” Beliau dengan harapan yang kuat dari Sayyidina Bilal dengan melanggengkan wudhu dan sholat dua rokaat beliau berharap ini diterimam Oleh alloh sehingga Alloh akan memasukkannya ke dalam surga.

Amal yang dilakukan Sayyidina Bilal ini ternyata diterima Oleh Alloh berupa Amal Sholeh yang menyenangkan Alloh sehingga beliau mendapatkan Bisyaroh sebesar ini. Ini sebagai contoh besar yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari selain pada ibadah yang wajib dan fardhu. Disamping beramal sholeh kerutinan dan keistiqomahan juga menjadi penentu diterimanya amal sholeh yang telah kita lakukan yang kita suguhkan kepada Alloh.

Maka dari itu marilah kita beramal dengan amalan yang rutin dan istiqomah meskipun sedikit yang bisa menyenangkan Alloh sehingga Alloh akan menerima Amal-amal kita. Seperti contoh Sayyidina Bilal yang telah menyuguhkan sebuah amal sholeh kepada Alloh yang jelas-jelas Islam tidak mengajarkan hal seperti ini, tetapi sisi lain Alloh Senang. Sayyidina Ali-pun mempunyai amalan infaq setiap hari 4 kali.

Saat menjelang kewafatan bilal, keluarganya menangis semua, tetapi Bilal berkata 

 وافرحتاه غدا القي اﻷحبة محمدا وصحبة

“Alangkah senangnya nanti kita akan bertemu dengan teman-teman dan para kekasih Muhammad dan para sahabatnya” dalam riwayat ini menunjukkan sebuah ketawadhuan Sayyidina Umar ketika beliau menjadi Kholifah dizamannya. Beliau pernah berkata bahwa : “ Abu bakar adalah tuan kita, dan budaknya (Bilal) juga tuan kita".


=والله يتولي الجميع برعايته=

Share on Google Plus

About tdmenha pujon

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment