Menamakan Shalat Isya dengan Nama Atamah
Lafadz الْعَتَمَةِ sendiri berasal dari lafadz اَعْتَمَ , Yang Artinya ketika masuk malam. Dari sisi peristiwa di Arab sana, yaitu memeras susu unta sampai malam dengan bahasa الْعَتَمَةِ. dan Hubungannnya dengan Shalat, Allah SWT sudah memperuntukan nama Shalat Isya Dalam surat An-Nur Ayat 58 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ۚ مِّن قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ الظَّهِيرَةِ وَمِن بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ۚ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَّكُمْ ۚ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ ۚ طَوَّافُونَ عَلَيْكُم بَعْضُكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Dalam Ayat tersebut sudah jelas, bahwa Allah menetapkan nama Shalat malam adalah Shalat Isya. Bukan dengan nama Atamah, karena Nama Isya adalah ketetapan nama dari Allah, maka secara Adab, dan Dzauq kita tidak boleh menggantinya, walaupun itu hanyalah sebuah nama. Janganlah kalian menamai Shalatmu dengan Nama Atamah , tetapi dengan Nama Isya, kecuali Atamah di buat nama untuk memerah Unta. Hubunganya dengan duniawi
Baca Artikel Lainnya : "Kajian Shohih Muslim"
“Bilamana saya sudah Shalat maka akan Istirahat. Secara Dauq dan adab kurang baik. Karena seharusnya kita Shalat itu bermunajat dengan Allah, maka lakukanlah seindah Mungkin. Rasul berkata “Wahai Bilal Istirahatkanlah kita dengan Shalat", karena Waktu yang paling Indah yaitu dimana bersama dengan Allah. Ini tidak ada kaitanya apakah Shalat kita Khusu’atau tidak. Karena kalau bicara kekhusu’an ada Hubugannya dengan
الصلاة معراح المؤمن
Dan pasti ada hubunganya dengan Maqom. Walhasil berhati-hatilah kita dala berkata, dan jangan sampai mengatakan “ayoo salat dang mari, trus Istirahat” Saya tidak pernah mendengar Rasulullah menisbatkan sesuatu kecuali hanya ke Urusan Agama. Contonhnya : Khalid bin Walid menjadi jendral perang Rasul menisbatkanya dengan Saifullah Al Maslul
Tambahan~
Ahli Hadist bukanlah orang yang hafal banyak Hadist, akan tetapi mengerti keterkaitan Hadist satu dengan Yang lain ketika sudah masuk shalat , kamu ngga boleh Shalat Sunnah”Dalam Kitab Riyadlus Shalihin, ketika kita sedang Shalat Sunnah, maka boleh memutuskan Shalat Sunnahnya ketika Aqimis Shalat.
Blogger Comment
Facebook Comment