Sungguh Bahagia Mereka!
Abu Bakar sangat bahagia dengan ayat: “Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya.” (QS. Al Lail: 17-18)
Umar bin Khaththab sangat bahagia dengan hadits dari Rasulullah: “Aku melihat istana putih di surga". Lalu aku bertanya, “Untuk siapa istana ini?” Dikatakan kepadaku, "Untuk Umar bin Khaththab.”

Ali demikian juga karena ada sabda Rasulullah: “Dia [Ali] adalah lelaki yang mencintai Alloh dan Rasul-Nya, dan dicintai Alloh dan Rasul-Nya.”
Sa’ad ibn Mu’adz demikian bahagia dengan adanya sabda Rasulullah: “Bergoyanglah ‘Arsy Yang Maha Pengasih karenanya.”
Abdullah ibn ‘Amr al-Anshari sangat bahagia dengan adanya sabda Rasulullah: “Dia diajak bicara dengan Alloh langsung tanpa penerjemah.”
Sedangkan Hanzhalah: “Dia dimandikan oleh para malaikat Dzat Yang Maha Pengasih.”
Baca Artikel Lainnya : "Memuliakan Tamu"
Alangkah Sengsaranya Mereka!
Fir’aun karena diklaim dengan firman-Nya: “Kepada mereka ditampakkan neraka pagi dan petang.” (QS. Al-Mu’min: 46)
Qarun, dengan firman-Nya: “Maka kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi.” (QS. Al-Qashash: 81)
Al-Walid ibn Mughirah, dengan firman-Nya: “Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang membuatnya payah.” (QS. Al-Muddatstsir: 17)
Umayyah ibn Khalaf, dengan firman-Nya: “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.” (QS. Al-Humazah: 1)
Dan, Al-‘Ash ibn Wail, dengan firman-Nya: “Sekali-kali tidak, Kami menulis apa yang ia katakan, dan benar-benar Kami akan memperpanjang azab untuknya.” (QS. Maryam:79)
Blogger Comment
Facebook Comment