Rahasia-Rahasia Puasa Bagian Pertama

Rahasia-Rahasia Puasa


Perlu diketahui bahwa puasa itu ada 3 tingkatan :

  1. Puasa umum
  2. Puasa khusus
  3. Puasa terkhusus di antara yang khusus

Puasa umum adalah puasa dengan menahan perut dan alat kelamin dari memenuhi keinginan syahwatnya.

Puasa khusus adalah menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki dan seluruh anggota badan dari melakukan dosa.

Dan puasa terkhusus di antara yang khusus adalah puasanya hati dari keinginan-keinginan rendah dan fikiran-fikiran keduniaan, serta menahannya dari selain Allah –azzawajalla-.

Nurul HaromainPuasa terakhir ini bisa batal hanya dengan memikirkan selain Allah dan hari akhir,  serta dengan memikirkan dunia, kecuali dunia yang tujuanya untuk agama. Karena hal itu merupakan bekal untuk akhirat, dan bukan merupakan bagian dari dunia. Sehingga orang-orang yang memiliki hati yang jernih berkata, “Barang siapa yang keinginannya tergerak untuk menggunakan siang harinya untuk mempersiapkan makanan yang di gunakan untuk berbuka,maka tertulis baginya sebuah kesalahan”. Hal itu karena sedikitnya rasa percaya dengan anugerah Allah –‘azza wa jalla- dan sedikitnya rasa yakin dengan rizkinya yang sudah di siapkan oleh Allah.

Ini merupakan tingkatan puasa bagi para nabi, siddiqin dan muqorrobin. Kita tidak akan membicarakannya panjang lebar. Namun yang penting adalah berusaha mempraktikannya secara nyata. Karena puasa ini adalah memusatkan seluruh cita-cita hanya untuk Alloh –‘azza wa jalla-, berpaling dari selain-Nya dan mempraktekkan makna dari firman Alloh taala:

قُلِ اللهُ. ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُوْنَ

"Katakanlah hanya Alloh. Kemudian biarkan mereka bermain-main dalam pembicaraan mereka”. (Al-An’am : 91).

Adapun puasa khusus, yaitu puasa orang-orang sholeh adalah menahan seluruh anggota badan dari melaksanakan dosa. Dan itu bisa sempurna pelaksanaanya beberapa hal :

Pertama : menundukkan pandangan dan menahannya dari jelalatan dalam melihat segala sesuatu yang tercela dan di makruhkan, serta segala sesuatu yang menyibukkan hati dan melalaikan dari dzikir kepada Alloh –‘azza wa jalla-.

Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

اَلنَّظْرَةُ سَهْمٌ مَسْمُوْمٌ مِنْ سِهَامِ اِبْلِيْسَ (لَعَنَهُ اللهُ). فَمَنْ تَرَكَهَا خَوْفًا مِنَ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ أَتَاهُ اللهُ سُبْحَانَهُ اِيْمَانًا يَجِدُ حَلَاوَتَهُ فِي قَلْبِهِ

"Satu pandangan adalah bagaikan anak panah beracun dari anak panah-anak panah iblis –semoga Alloh melaknatinya- . Maka barang siapa yang meninggalkannya karena takut kepada Alloh –‘azza wa jalla-, niscaya Alloh –subhanahu- memberikan iman kepadanya yang bisa dia rasakan kenikmatannya di dalam hatinya”.

Sahabat Jabir –rodhiyallohu ‘anhu-  meriwayatkan dari Anas –rodhiyallohu ‘anhu-   dari Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam-, beliau bersabda:

خَمْسٌ يُفَطِّرْنَ الصَّائِمَ : الْكَذِبُ وَ الْغِيْبَةُ وَ النَّمِيْمَةُ وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ وَ النَّظَرُ بِشَهْوَةٍ

"Ada 5 hal yang bisa membatalkan puasa, yaitu berbicara bohong, bergunjing, mengadu domba, sumpah palsu dan melihat dengan syahwat.

Kedua : dengan menjaga lisan dari berbicara tidak karuan, berbohong, menggunjing, mengadu domba, berbicara jorok, berbicara kasar, bermusuhan, serta berbantah-bantahan. Dan sebaiknya senantiasa diam atau menyibukkan lisan dengan berdzikir kepada Alloh –‘azza wa jalla-,  dan membaca Al-Qur’an. Dan inilah puasa lisan.

Baca Juga : Fiil Ghuroba

Sufyan ats-Tsauri –rohimahullohu ta’ala- berkata,”Bergunjing itu bisa merusakkan puasa”. Ucapan beliau ini diriwayatkan oleh Bisyr bin Haris –rohimahullohu ta’ala-  dari Sufyan sendiri. Imam Laits –rohimahullohu ta’ala- meriwayatkan dari Mujahid –rohimahullohu ta’ala- yang berkata, “Ada 2 hal yang bisa merusakkan puasa, yaitu menggunjing dan berbicara bohong” .Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam-  bersabda :

اِنَّمَا الصَّوْمُ جُنَّةٌ. فَاِذَا كَانَ اَحَدُكُمْ صَائِمًا .. فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ. فَاِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ اَوْ شَاتَمَهُ .. فَلْيَقُلْ : اِنِّي صَائِمٌ .. مَرَّتَيْنِ اَوْ ثَلَاثًا

“Puasa itu bagaikan  perisai. Maka ketika seorang di antara kalian berpuasa, janganlah dia berbicara jorok dan jangan bersikap bodoh. Lalu jika ada seseorang yang mengajaknya berkelahi atau mengumpatnya, hendaklah ia berkata, “Saya sedang berpuasa” dua atau tiga kali".

Dan dalam hadits disebutkan ada dua orang wanita yang berpuasa pada masa Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- . Lalu keduanya menjadi sangat kepayahan karena lapar dan haus pada sore hari hingga hampir saja keduanya mati. Maka keduanya mengirim orang kepada Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam-   untuk minta izin kepada beliau, untuk membatalkan puasa. Maka Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam-   mengirimkan sebuah wadah kepada 2 wanita itu seraya berkata kepada orang yang di suruh, “Katakan kepada kedua wanita itu, agar memuntahkan apa yang mereka makan kedalam wadah ini." Maka seorang di antara keduanya memuntahkan darah dan daging segar sebanyak setengah wadah. Dan wanita yang ke dua juga memuntahkan hal yang sama, hingga wadah itu menjadi penuh. Maka orang-orang pun merasa heran dengan kejadian itu. Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam-   lalu bersabda, “Kedua orang ini berpuasa dari hal-hal yang di halalkan oleh Alloh untuk mereka, dan membatalkan puasa dengan hal-hal yang di haramkan oleh Alloh. Pada pagi hari salah satu di antara mereka mendatangi temannya. Lalu keduanya mempergunjingkan orang-orang lain. Dan ini adalah daging orang-orang itu yang mereka makan “ .

Share on Google Plus

About tdmenha pujon

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment