Kisah Si Bocah Gila
Kisah 01

Kisah 02
Tidak ada seorang ibu yang mengharapkan kematian anaknya. Akan tetapi mungkin karena sudah lelah, merasa tidak berdaya dan berputus asa, seorang wanita datang kepada Rasulullah Saw dengan menggendong anaknya yang kelihatan sekali tidak normal seperti bocah pada usianya.Wanita itu berkata: “Wahai Rasulullah, ini adalah anak saya. Dia sudah berusia sekian dan sekian (tahun), akan tetapi kondisinya seperti engkau lihat sendiri. Karena itu sudilah engkau berdo’a supaya Allah mengambil nyawanya!”.
Jawaban Rasulullah Saw ternyata cukup membuat si wanita kaget. Beliau Saw justru bersabda: “Aku akan memohon kepada Allah agar anakmu ini sembuh dan mencapai usia dewasa serta kelak menjadi seorang yang shaleh, berperang di jalan Allah sehingga mati terbunuh sebagai seorang syahid dan lalu masuk surga”
Rasulullah Saw lalu berdo’a dan akhirnya Allah memberikan kesembuhan kepada si anak sehingga di kemudian hari benar-benar anak itu menjadi seorang yang sholeh dan berperang di jalan Allah sehingga gugur sebagai syahid .
Kisah 03
Bersama rombongan, Wazi’ datang kepada Rasulullah Saw. Kepada beliau Wazi’ mengatakan: “Demi ayah dan ibuku, wahai Nabi Allah, saya datang ke sini membawa serta keponakan saya yang terkena musibah (gila) agar engkau mendo’akannya. Sekarang ia masih berada di atas unta kendaraan saya”
“Kalau begitu bawalah ia kemari!” perintah Rasulullah Saw. Meski sudah berada di hadapan manusia paling mulia dan sangat berwibawa, mata bocah itu tetap saja memandang ke sana kemari seperti orang gila pada umumnya, pandangan mata yang tidak jelas maksudnya. Rasulullah Saw memerintahkan: “Posisikan bocah ini di hadapanku dengan berdiri membelakangi diriku!”
Wazi’ segera melaksanakan perintah.
Setelah posisi si bocah berdiri tegak di hadapannya, maka Rasulullah Saw pun menarik bajunya sehingga anak itu terjengkang ke belakang, kedua tangannya terbuka lebar hingga kedua ketiaknya kelihatan. Saat hampir jatuh ke belakang itu Rasulullah Saw memukul punggungnya dengan bersabda: “Keluarlah wahai musuh Allah!”. Dan saat itulah si anak menoleh dengan pandangan mata yang sangat berbeda dari sebelumnya, pandangan mata orang yang sehat tubuh dan akalnya.
Selanjutnya bocah itu diduduk kan di hadapan Rasulullah Saw. Beliau mendo’akan dan mengusap wajahnya sehingga di kemudian hari berkah usapan beliau itu masih dirasakan si bocah. Ia, kendati sudah berusia senja wajahnya tetap seperti anak muda .
Blogger Comment
Facebook Comment