Surat Menyurat
الكتاب yakni surat yang di tulis untuk dikirimkan kepada orang lain, dimana dalam surat menyurat diantaranya karena ada keperluan, Seorang dengan mengirim surat akan ada harapan untuk mendapatkan sesuatu, dan usaha karena ada keperluan bisa di tulis melalui surat.
Adapun kata تَتْرِيْب / اِتْرَاب secara lafadznya saja berma’na memberikan lebu (debu) atau Menjatuhkan surat itu atas debu. Adapun ma’na yang tersirat dari harfiyah adalah menulis surat untuk sebuah keperluan atau harapan hanyalah sebagai sebab, bukan musabbab, Jadi semua kembali kepada Allah Manusia Cuma perantara dan tidak ada apa-apanya. Kembali kepada ma’na yang tersirat dari harfiyyah:
Harapan hanya dari alloh bukan dari tulisan atau Surat, dengan menjatuhakn surat ke tanah atau di taburi debu, Menunjukkan tidak ada apa apanya, Jangan berfikir jika semua itu terjadi karena surat yang kita ajukan, Karena jika itu terjadi maka kita bersandar kepada yang manusia, Tapi Bersandarlah hanya kepada alloh sang Maha Pemberi.
Hendaknya ketika menulis menyebut yang ditulis, Biar ada kesan Ketawadlu’an, Kemudian diiringi dengan ucapan terima kasih, Mesti ada muqoddimah, Ada bahasa yang enak didengar, Makanya kirim SMS jangan dikirmnya pakai bahasa gaul, Jangan singkat tapi secara jelas, Di mulai dari salam Afwan saya merepotkan, Rosul memberikan adab dalam Surat Menyurat, Jika ada kesan tidak ada bersandar kepada surat dan bersandar kepada alloh maka inilah yang disebut dalam dalam tashowwuf : “Al Istighna’ Anin Nas” "Sandaranmu kepada alloh lebih kuat dari apa yang berada di genggamanmu"
Ada yang tersurat dan tersirat kita lakukan, Karena Ittiba’us Sunnah Bagaimana islam mengajarkan Dzauq dan Adab, Ilmu adab dan Dzauq
Blogger Comment
Facebook Comment