Biografi Ashabul Fawatih
( Habib Abdulloh Bin Alawi Al Haddad )
Mereka adalah orang-orang yang dimuliakan oleh Alloh swt, orang-orang yang berjuang dan berjasa mempertahanakan agama islam ini dengan pemikiran-pemikiran islam mereka. Dengan menyebut namanya saja, menceritakan semua sejarah-sejarah perjalanan kehidupan mereka, membaca karya monumental mereka, dan melantunkan dzikir-dzikir yang telah mereka ciptakan untuk kita, kita sudah mendapatkan rahmat Alloh SWT yang dimana, Rahmat Alloh SWT tidak mudah untuk kita raih dan kita capai. Dikalangan Masyarakat umum, sudah semarak berbagai peringatan-peringatan untuk memperingati kelahiran mereka dan sejarah Perjuangan mereka, masyarakat umum menamai peringatan tersebut sebagai Khoul. Ini menunjukkan eksitensi masyarakat bahwa masyarakat sangat menerima akan kehadiran mereka, menerima akan semua ilmu dan perjuangan yang mereka perjuangkan yaitu agama islam, sehingga agama islam bisa sampai kepada masyarakat umum dan bisa diaplikasikan didalam kehidupan dan keseharian masyarakat tersebut.

Tentang keistimewaan Habib Abdullah bin alawi al haddad ini, beliau sendiri pernah berkata tentang masa kecilnya, bahwa beliau jika kembali dari belajarnya saat waktu dhuha, beliau mendatangi sejumlah masjid untuk melaksanakan sholat 100 rokaat setiap harinya. Beliau termasuk seorang yang mengamalkan semua sunnah yang pernah dilakukan oleh Rosululloh, bahkan bentuk fisik Rosululloh pun tak ketinggalan ditiru oleh Habib Abdulloh bin Alawi Al Hadad. Semua fisik yang ada pada diri Rosululloh SAW sudah menancap kuat pada diri beliau, tetapi hanya satu yang belum dilakukan oleh beliau yaitu memanjangkan rambut, karena satu saat Rambut Rosululloh panjang. tetapi ketka Habib Abdulloh bin Alawi Al Hadad wafat, rambut beliau panjang. Dan ini menunjukka
n semua Sunnah sudah dilakukan oleh seorang Habib Abdulloh bin Alawi Al Hadad.
Baca Artikel Lainnya : "Manaqib Sayyidina Hasan dan Husein ra"
Beliau juga mempunyai hobi yang unik, yang jarang dimiliki oleh orang-orang pada umumnya, yaitu berziaroh. setiap saya'ban beliau sering berdoa dan berziaroh ke makam Nabi Hud yang ada di Yaman. Kemudian setiap bulan Robiul Awwal, belliau mengadakan Peringatan Maulid untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam kesabarannya pun, Habib Abdullah sungguh teladan yang sangat indah, bagaimana tak indah, masa kecil yang seharusnya penuh warna warni yang ada di alam dunia, harus hilang sebab kebutaan, bahkan beliau pernah berkata pada salah seorang sahabatnya, tentang penyakitnya yang selalu disembunyikan bahkan dihadapan keluarganya. Sampai di akhir usianya. Beliau berkata “ sesungguhnya penyakit demam ini sudah ada semenjak 15 tahun lalu dan belum meninggalkan aku, meski demikian tak seorangpun tahu, bahkan keluargaku sendiri.”
Beliau termasuk sosok yang sangat produktif dalam ilmu dan amal. Banyak karyanya yang sampai sekarang masih dikaji oleh penuntut ilmu, menandakan keberkahan ilmunya, dan wirid beliau yang tersusun dimalam lailatul Qodar tahun 1071 H, yang sering kita baca, yakni rotibul haddad, merupakan tanda keberkahan Amalnya.
Memang, Orang-orang seperti ini, ketika ia sudah mulai besar, maka ia akan mendapatkan maqom-maqom yang sangat luar biasa, seperti Cerita Habib Abdulloh Bin Alawi Al Haddad diatas. Kemudian juga cerita Imam syafii di usia 7 tahun beliau sudah hafal alqur'an, Sayyid Alawi abah dari Abuya Sayyid muhammad, di usia 10 tahun beliau sudah bisa menjadi imama sholat taraweh di masjidil harom. Memang mereka ini sudah dicetak oleh Alloh dan dipersiapkan oleh Alloh sedemikian rupa.
Kemudian, mereka hadir bukan hanya pada masanya saja, amalan-amalan mereka masuk menjadi amalan-amalan yang selalu di amalkan oleh semua orang didunia, meskipun sejatinya mereka sudah berada dialam yang indah disisi Alloh. Seperti Rotibul Haddad, yang sudah menjadi dzikiran yang sangart terkenal diseluruh dunia, disamping itu rotibul haddad juga mempunyai beberapa fungsi yang sangat hebat bagi orang-orang yang membacanya. Beberapa fungsi tersebut yaitu :
- Bisa menjadi penjagaan bagi orang yang terkena gangguan,
- Bisa menjadi penerang hati bagi hati yang mati,
- Bisa menjadikan pembersih bagi jiwa yang kotor,
- Menjadi tarbiyah bagi akhlak kita,
- Bisa menjadi makanan bagi roh kita,
- Menjadi penerang hati kita supaya tidak berkarat.
Sesungguhnya mereka sudah membuat dzikir-dzikir yang siap saji, yang memang disajikan bagi kita semua, tinggal kita mau mengamalkan apa tidak. Orang-orang seperti ini mengamalkan dzikir setiap harinya tanpa ada paksaan sama sekali dan sudah mendarah daging di hati dan jiwa mereka. Berbeda dengan orang-orang awam seperti kita.
Seperti contoh :
- Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki ketika menyuruh santrinya memegang kepalanya, ternyata kepala Abuya berdenyut dan terdengar seperti suara lirih orang yang sedang berdzikir, kemudian Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki memerintahkan santrinya untuk pindah mmendengarkan dadanya, dan didada abuya berdebar, berdenyut dan bersuarakan lirih kalimat “Alloh, Alloh, Alloh” "
- Hb Ali Kwitang, hanya sekali mengucapkan kalimat Alloh, semua yang hadir dalam pengajiannya akan menangis dan terhanyut dalam lantunannya.
- Mbah Abdul majid Besuki, doanya hanya “Alloh SETONG Muhammad SETONG Ka'bah SETONG Kabul hajate”, yang ditujukkan kepada orang-orang yang meminta doa kepadanya.
Ketika seseorang berdzikir dengan istiqomah dan menjadikan dzikir tersebut sebagai amalan rutinitas yang dibaca setiap hari tanpa terputus, maka orang tersebut akan mendapatkan fungsi ganda yang menimbulkan dampak positif dalam diri, perilaku dan kehidupan kesehariannya. Fungsi ganda tersebut adalah :
- Melembutkan Akhlak
- Melembutkan Hati
- Memperbaiki keadaan
Semoga, dalam mengenal sosok yang penuh keberkahan ini, kita menjadi dikenal pula oleh beliau dengan menapak dan mengamalkan wirid-wirid beliau, menjadikan wirid-wirid beliau sebagai amalan rutinitas kita sehari-hari dan menjadikan suri tauladan yang baik lewat akhlak-akhlak beliau. Karena keberkahan beliau pula, kita berharap pada Allah agar selalu mendapat luberan RahmatNya dan keberkahaan disetiap langkah kehidupan kita, serta dikumpulkan dengan beliau kelak bersama Rosulullah di akhirat. Amiin.
Ta’lim Ustad Syihabuddin Syifa’
Senin, 22 Januari 2018
Ma'had Nurul Haromain
Pujon-Malang
Blogger Comment
Facebook Comment